Komputer Rakitan Dongkrak Industri PC Tanah Air

Ketua Apkomindo, Soegiharto Santoso, memprediksi pertumbuhan pasar komputer disebabkan peningkatan pembelian komputer rakitan.

oleh Denny Mahardy diperbarui 05 Mar 2015, 13:23 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2015, 13:23 WIB
Komputer Rakitan Dongkrak Industri PC Tanah Air
Foto: Ilustrasi komputer rakitan (tiger.towson.edu)

Liputan6.com, Jakarta - Industri komputer desktop diprediksi bakalan segera tutup usia seiring dengan semakin banyaknya perangkat mobile yang memiliki kemampuan pendukung aktivitas kerja. Meski begitu, pengusaha komputer di Tanah Air mengaku masih optimis industri yang dijalaninya akan tetap tumbuh.

Optimisme terkait pertumbuhan di bisnis komputer itu diungkap oleh Soegiharto Santoso selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo). Ia memprediksi pertumbuhan pasar komputer disebabkan peningkatan pembelian komputer rakitan.

"Pasar komputer akan kembali meningkat di Indonesia. Pertumbuhan bakalan muncul dari sektor komputer rakitan yang memang lebih disukai oleh masyarakat kelas konsumen daripada komputer built-up pabrikan," kata pria yang akrab disapa Hoky itu kepada tim Tekno Liputan6.com di sela perhelatan Mega Bazaar 2015 di JCC, Jakarta.

Lebih lanjut, Hoky menyebut, penggunaan komputer untuk bekerja masih cukup tinggi walaupun perangkat mobile juga sudah mulai dipakai sebagian orang dalam pekerjaannya. Hal itu yang mendukung pertumbuhan pasar komputer di Indonesia masih tetap tumbuh di tengah tingginya angka adopsi perangkat mobile.

Ia juga tak mempersoalkan ketika masyarakat lebih memilih komputer rakitan ketimbang komputer built-up buatan pabrik. Fleksibilitas komposisi dan spesifikasi di perangkat rakitan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, diklaim Hoky jadi alasan masyarakat memilih komputer yang disebut juga sebagai white box computer itu.

"Orang lebih menyesuaikan spesifikasi komputer seperti maunya sendiri kalau pakai komputer rakitan. Selain itu harganya juga cenderung lebih murah daripada komputer built-up branded," tambah Hoky.

(den/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya