Intai Pengguna Internet, Prancis Gunakan Malware Hantu `Casper`

Menggunakan nama karakter film kartun hantu mungil 'Casper', malware ini dapat menyusup tanpa terdeteksi.

oleh Adhi Maulana diperbarui 09 Mar 2015, 10:36 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 10:36 WIB
Intai Pengguna Internet, Perancis Gunakan Malware Hantu `Casper`
Menggunakan nama karakter film kartun hantu mungil 'Casper', malware ini dapat menyusup tanpa terdeteksi.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Amerika Serikat dengan National Security Agency-nya (NSA), pemerintah Prancis dilaporkan juga melakukan pengintaian terhadap para pengguna internet, baik secara nasional maupun internasional.

Menurut hasil studi kelompok peneliti keamanan Kanada, lembaga intelijen Perancis, Directorate for External Security (DGSE), terbukti menyebarkan malware mata-mata (surveillance) berkode nama 'Casper'.

Sesuai dengan namanya yang menggunakan nama karakter film kartun hantu mungil 'Casper', malware ini dapat menyusup tanpa terdeteksi. Casper dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mengumpulkan data-data sensitif dari komputer ataupun server yang ditargetkan.

Dilansir laman The Hacker News, Senin (9/3/2015), kelompok peneliti keamanan Kanada mendapati bukti bahwa malware Casper menginfeksi jaringan komputer pemerintah Suriah sejak April 2014.

Situs resmi Departemen Kehakiman Suriah adalah salah satu target utama spionase DGSE karena di dalamnya terdapat data-data penting terkait laporan protes masyarakat atas rezim pemerintahan Bashar al-Assad.

Secara teknis, peneliti keamanan Kanada menjelaskan, malware Casper identik dengan jenis malware lain yang dikenal dengan sebutan 'Babar'. Babar juga diketahui merupakan malware ciptaan kelompok hacker asal Prancis yang berfungsi untuk menyadap jalur komunikasi layanan perpesanan berbasis internet.

Di tahun 2009 silam, Babar kabarnya banyak digunakan para hacker untuk menyadap percakapan online pengguna internet via Skype, MSN, dan Yahoo Messenger.

Pihak pemerintah Perancis sendiri hingga kini belum berkomentar terkait berita penyebaran malware spionase yang dituduhkan kepada mereka.

(dhi/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya