Liputan6.com, Jakarta - Menurut para ilmuwan, akan ada yang spesial di hari Selasa, 30 Juni 2015 besok. Menurut mereka, durasi waktu pada hari Selasa 30 Juni 2015 akan lebih lama 1 detik dibandingkan hari-hari lainnya, atau yang disebut dengan lompatan detik kabisat kedua (leap second).Ā
Ilmuwan dari International Earth Rotation and Reference Systems Service menjelaskan hal itu dilakukan untuk memastikan waktu pada jam atom tetap sesuai dengan dengan waktu rotasi bumi -- yang melambat sekitar 1 per 2.000 detik tiap harinya.
Dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut: Besok, ketika memasuki pukul 23.59, pada detik berikutnya angka pada jam harus diatur sedemikian rupa untuk kembali menunjuk pada pukul 23.59, bukan beranjak ke pukul 24.00. Hal ini diperlukan untuk memastikan waktu pada jam atom tetap sesuai dengan dengan waktu rotasi bumi seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Nah, kondisi ini ditengarai bakal mempengaruhi penghitungan waktu pada sistem komputasi dan mempengaruhi pola operasional internet. Oleh karena itu, tak sedikit yang mengandaikan bahwa besok akan terjadi "kiamat internet" skala kecil. Apa benar?
John Engates, kepala kantor teknologi di Rackspace menyatakan bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi. "Waktu menjadi begitu rumit dengan cepat," ujarnya.
Ia menjelaskan, konsep penghitungan waktu pada komputer tidak dapat menunjukkan detik ke-59 untuk kedua kalinya. Pada sistem komputasi waktu akan terus bergulir ke detik ke-60. Akibatnya, dapat terjadi kesalahan pada sistem di central processing unit (CPU) dan server.
Jika hal tersebut terjadi, semua operasional internet yang mengandalkan pola penghitungan komputasi dan server akan kacau-balau. Pasalnya, semua layanan berbasis internet sangat bergantung pada waktu.
Sudah siap
Menghadapi kondisi ini, menurut yang dilansir laman Daily Mail, perusahaan-perusahaan teknologi besar penyedia layanan berbasis internet mengklaim telah sangat siap.
Google contohnya, mereka mengaku telah melakukan penyesuaian waktu jam atom sejak tahun 2014 kemarin. Sehingga, sistem komputasi Google tidak akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan lompatan detik kabisat kedua (leap second). Teknik ini dikenal dengan sebutan "leap smear".
"Kami memiliki cara cerdas untuk menangani detik kabisat. Daripada mengulang detik yang sama dua kali, kami telah menambahkan waktu sepersekian milidetik sejak tahun lalu," jelas insinyur Google, Nuh Maxwell dan Michael Rothwell pada blog resmi Google.
Cara lain untuk menghindari masalah ini adalah dengan mematikan sistem komputer selama 1 atau 2 jam di sekitar waktu penambahan tersebut.
(dhi/dew)
30 Juni 2015 Kiamat Internet? Ini Penjelasan Ahli
Durasi waktu pada hari Selasa 30 Juni 2015 besok akan lebih lama 1 detik dibandingkan hari-hari lainnya.
diperbarui 29 Jun 2015, 18:00 WIBDiterbitkan 29 Jun 2015, 18:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Masak Sarden yang Lezat dan Tidak Amis
Habiburokhman DPR soal Isu Partai Cokelat di Pilkada 2024: Tidak Mungkin Polri Dukung Kubu Tertentu
Bek Andalan Liverpool Makin Frustrasi Jelang Laga Penting Lawan Manchester City
Top 3 Islami: Gus Baha Ungkap Cara Agar Senang dan Nyaman Beribadah, Kisah Santri Tak Sadari Kedatangan Nabi Khidir
Cara Mengobati Gondongan dengan Cepat: Panduan Lengkap Mengatasi Penyakit Menular Ini
Cara Masak Sayur Lodeh yang Lezat dan Bergizi, Mudah Dipraktikkan
Cuaca Hari Ini Sabtu 30 November 2024: Jabodetabek Berawan Pagi hingga Malam Hari
BYD Luncurkan Baterai Listrik Baru untuk Mesin KonstruksiĀ
Pengakuan Sopir Pikap Tabrak Bayi hingga Tewas di Jaksel: Lawan Arah Ikuti Google Maps
Membandingkan Return of Investment Bitcoin, Emas, dan IHSG
IHSG Akhir Tahun Berpeluang Tembus 7.300, Saham-Saham Ini Menarik Diburu
Daya Tarik Gubak Hills, Destinasi Menarik untuk Menikmati Pemandangan Kota di Lampung