Liputan6.com, New York - Google kini tengah dirundung ancaman, pasalnya divisi riset Google baru-baru ini mengungkap bahwa Gmail kini sedang menjadi sasaran utama para hacker yang berlokasi di Timur Tengah.
Para hacker tersebut diduga menggunakan taktik baru yang dimana bisa mengelabui pengguna Gmail. Taktik tersebut berupa serangan lewat sebuah software yang berfungsi untuk mencegah spam.
Bahkan, pesan yang disampaikan agar para pengguna memakai software tersebut ditulis sedemikian rupa layaknya sebuah pesan asli dari administrator Gmail.
Isi pesan tersebut nantinya dapat mengarahkan pengguna ke sebuah situs layanan penyimpanan brebasis cloud Google Drive, dan akan meminta username dan password akun Gmail si pengguna.
"Ini merupakan salah satu `serangan` yang dirancang sedemikian rupa sehingga para pengguna nyaris tidak tahu bahwa ini adalah sebuah jebakan," kata Aditya Sood, salah satu researcher senior Elastica, perusahaan yang bergerak di bidang keamanan internet, sebagaimana dikutip laman International Business Times, Kamis (30/7/2015).
Sood menjelaskan, modus yang mengatasnamakan administrator memang kerap dilakukan para hacker ketika mengelabui pengguna internet. Namun, kali ini taktik yang digunakan adalah dengan melakukan rekonstruksi saluran untuk dapat menyusup ke database email si pengguna.
Google memang belum melakukan perincian berapa banyak pengguna Gmail yang telah menjadi target serangan hacker. Bahkan, mereka pun belu mengungkap siapa identitas hacker yang telah mencoba membobol salah satu penyedia layanan email terbesar tersebut.
Jika memang serangan cyber itu dapat terjadi, hal tersebut bisa menjadi sebuah kerugian yang begitu masif bagi pihak Google. Kini, terhitung total pengguna aktif Gmail telah mencapai 900 juta di seluruh dunia.
Jelas terbukti, Google memang menduduki posisi teratas di ranah persaingan layanan email. Jika dibandingkan dengan pesaingnya, Microsoft Outlook hanya memiliki 600 juta pengguna, sementara Yahoo Mail hanya digunakan 273 juta pengguna.
Selama ini, Google selalu melindungi data pengguna lewat enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Enkripsi ini akan membuat coding username dan password secara otomatis ketika pengguna log in ke akun Gmail atau Google Drive.
Jika nantinya hal tersebut diimplementasikan ke metode pembobolan data, hacker akan menciptakan Google Drive palsu yang isinya dirancang serupa dengan aslinya. "Jika Google Drive meminta Anda memasukkan data pribadi, dapat dipastikan itu bisa jadi jebakan," ucap Sood.
(jek/dew)
Waspadai Taktik Baru Hacker Bobol Data Pengguna Email
Taktik hacker tersebut berupa serangan lewat sebuah software yang berfungsi untuk mencegah spam.
diperbarui 30 Jul 2015, 08:20 WIBDiterbitkan 30 Jul 2015, 08:20 WIB
Para hacker diduga menggunakan taktik baru yang dimana bisa mengelabui pengguna Gmail. ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Dua Oknum Anggota Polisi Lakukan Pemerasan Diamankan, Pelaku Sempat Ancam Warga
Menag: Turis Tak Mau Datang ke Indonesia Jika Tidak Ada Ketenangan dan Kedamaian
Kronologi Kebakaran di Pantai Kemiren Cilacap
8 Potret Ochi Rosdiana Gelar Pengajian dan Siraman, Didampingi Ibu dan Adik
Lagi Sholat Sunnah Tiba-Tiba Ada yang Bermakmum, Batalkan atau Lanjutkan? Simak Buya Yahya
Ashmore AM Kantongi Laba Rp 36,47 Miliar per Desember 2024
Postingan Sarwendah dan Maia Estianty Bikin Heboh, Diduga Sindir Desy Ratnasari
Darah Keguguran Seperti Apa: Ciri-ciri dan Penanganannya
Face Mist untuk Apa, Ketahui Manfaat dan Cara Penggunaan yang Tepat
Raffi Ahmad Kaget Lihat Skill Lawan Jelang Turnamen, Bisa Kalah dari Park Eun Seok dan Hong Soo Ah?
Hipertiroid Penyakit Apa: Kenali Gejala dan Penanganannya
Kode OTP Itu Apa: Panduan Lengkap Tentang One-Time Password