Hisense Pede Smartphone Perdananya Bakal Dilirik

Hisense memantapkan diri untuk terjun bermain di pasar smartphone Indonesia dengan brand sendiri.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 17 Sep 2015, 13:09 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 13:09 WIB
Hisense Pede Smartphone Perdananya Bakal Dilirik
President Director PT Hisense International Indonesia, Stephen Qu (Foto: Dewi Widya Ningrum/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembuat perangkat mobile Tiongkok, Hisense, memantapkan diri untuk terjun bermain di pasar smartphone Indonesia. Sekadar informasi, selama ini Hisense dikenal sebagai mitranya Smartfren yang merakit smartphone Andromax. 

Melihat pertumbuhan smartphone di Indonesia yang bagus, Hisense pun memberanikan diri masuk dengan brand sendiri. Vendor asal China itu merilis dua smartphone sekaligus yakni Hisense PureShot dan Hisense PureShot Plus pada 9 September 2015 lalu.

Lewat kedua smartphone perdananya itu, Hisense mencoba fokus bermain di segmen premium. President Director PT Hisense International Indonesia, Stephen Qu, mengatakan segmen premium masih memiliki potensi besar di masa depan meski perekonomian Indonesia sedang dilanda krisis.

"Kami optimis pasarnya akan tetap stabil. Karena yang dicari adalah valuasi dari produknya. Valuasi dari fitur yang ditawarkan kedua smartphone ini setara dengan kompetitor lain yang harganya Rp 5 juta hingga Rp 6 juta," kata Stephen dalam sesi diskusi santai dengan sejumlah awak media di Jakarta.



Sesuai namanya, Hisense PureShot dan Hisense PureShot Plus hadir dengan menonjolkan fitur kamera. Keduanya memiliki spesifikasi yang sama, bedanya hanya terletak di ukuran layar dan kapasitas baterai.

Open market

Stephen menampik anggapan yang mengatakan terjunnya Hisense ke pasar smartphone menunjukkan bahwa Hisense ingin bercerai dengan Smartfren.

"Sebenarnya Hisense tetap bekerjasama dengan Smartfren, hanya saja bedanya produk yang kami keluarkan ini untuk open market," katanya.

Hisense PureShot dan Hisense PureShot Plus diklaim bisa berjalan di semua jaringan operator baik itu GSM, CDMA, 3G hingga jaringan 4G LTE yang sebentar lagi akan dikomersialkan di Jakarta.

Dengan diluncurkannya layanan 4G secara komersial pada bulan November nanti, Stephen yakin permintaan terhadap produknya akan meningkat. "Ini merupakan momentum, kita yakin. User bisa pakai semua kartu dengan smartphone ini," ujarnya.

Rakit ponsel di Batam

Bermain di pasar Indonesia, mau tak mau Hisense tetap harus mematuhi peraturan TKDN atau tingkat kandungan dalam negeri yang sudah diberlakukan pemerintah. Karena itu semua smartphone Hisense Pureshot dibuat di Batam.

Hisense menggandeng PT SAT Nusapersada (PTSN) sebagai mitra lokalnya untuk merakit pembuatan smartphone ini. Batam menurut Stephen merupakan tempat yang sangat bagus untuk membuat pabrik karena atmosfernya sudah mendukung, termasuk para pekerjanya.

"Kami harus mematuhi TKDN. Saat ini nilai TKDN Hisense sudah mencapai 20-an persen. Namun saya tidak tahu angka pastinya sekarang berapa," imbuhnya.

Hisense PureShot dan Hisense PureShot Plus akan dipasarkan di seluruh Indonesia. Hisense Pureshot dipasarkan dengan harga Rp 2,699 juta, sedangkan Hisense Pureshot Plus yang berlayar lebih besar dilego seharga Rp 3,199 juta.

Stephen menambahkan, Hisense masih akan terus mengembangkan lini smartphone premium yang lain setelah Pureshot, dengan spesifikasi yang lebih baik. 

(dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya