Pesawat Supersonik Ini Tempuh New York-London Cuma Setengah Jam

Wisatawan yang berangan-angan terbang lebih cepat di kecepatan suara bisa segera mewujudkannya.

oleh M Hidayat diperbarui 06 Nov 2015, 13:42 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 13:42 WIB
Skreemer, pesawat supersonik
Skreemer, pesawat supersonik. Foto: Telegraph

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan yang berangan-angan terbang lebih cepat dari kecepatan suara bisa segera mewujudkan mimpinya. Saat ini desainer Kanada telah merilis desain konsep untuk Skreemr, sebuah pesawat yang memanfaatkan teknologi baru untuk mencapai kecepatan lebih dari 10 Mach.

Itu setara dengan 7.673 mil per jam (atau 12.345 kilometer per jam ). Artinya, kecepatan tersebut sekitar 5 kali lebih cepat dari Concorde. Dengan demikian, Skreemr hanya perlu waktu sekitar setengah jam untuk terbang dari London ke New York dengan kecepatan tersebut. Demikian dikutip dari Telegraph, Jumat (6/11/2015).

Bagi Charles Bombardier, pencipta Skreemr, komponen fundamental yang akan memungkinkan pesawat tersebut mencapai kecepatan ini adalah sebuah sistem peluncuran railgun magnetik.

Pesawat ini awalnya akan "lepas landas" dengan meluncur di sepanjang jalur horizontal seperti jalur kereta api ketimbang naik ke atas, kemudian roket akan meningkatkan kecepatan pesawat untuk menyalakan mesin scramjet, yang memungkinkan mencapai kecepatan ekstrem tersebut dan lalu naik ke atas.

Mesin scramjet, atau supersonic combustion ramjets, tengah dikembangkan di Amerika Serikat dan Tiongkok. NASA menjelaskan mesin tersebut dirancang untuk menarik oksigen yang dibutuhkan mesin untuk melakukan pembakaran dari atmosfer yang melewati kendaraan, bukan dari tangki onboard. Akibatnya, pesawatnya lebih kecil, ringan, dan cepat.

Pesawat rancangan Bombardier akan membawa 75 penumpang dan roket beserta scramjets akan membakar hidrogen yang diproduksi dengan hidrolistrik.

Salah satu rintangan yang akan dihadapi pesawat ini adalah kemampuan untuk menahan suhu yang lebih tinggi. Sebuah pesawat yang melaju di kecepatan di 5 Mach bisa mencapai suhu 980 derajat Celsius. Karena itu, sumber bahan terjangkau yang dapat menoleransi tingkat tersebut akan bermasalah.

Pekan ini diumumkan bahwa perusahaan pertahanan BAE Systems telah membeli 20 persen saham di Reaction Engines, sebuah perusahaan di Oxfordshire yang mengembangkan mesin yang mampu memberi daya pesawat di kecepatan 2,500 mil per jam dan ke ruang angkasa.

Kemudian selama musim panas, untuk menutup tahun penelitiannya, NASA mengumumkan akan menyediakan dana yang cukup bagi sejumlah lembaga ke dalam penerbangan supersonik.

Tak hanya itu, perusahaan teknik Spike Aerospace yang berbasis di Boston melangkah ke depan dengan rencana meluncurkan Spike S-512, sebuah jet supersonik komersial untuk 18 penumpang yang akan mencapai kecepatan 1,6 Mach atau sekitar 1.100 mil per jam. Pada kecepatan ini, hanya diperlukan tiga jam untuk terbang dari London ke New York.

Selanjutnya, dalam kerja sama dengan Airbus, Nevada Aerion Corporation juga mengembangkan pesawat AS2 yang akan melakukan perjalanan pada kecepatan 1,5 Mach dan diharapkan juga bisa mengudara di 2020.

(why/isk)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya