Call of Duty Bakal Diangkat ke Film Layar Lebar

Bahkan, selain diangkat ke film layar lebar, Activision Blizzard berencana untuk menghadirkan serial TV Skylanders Academy

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Nov 2015, 14:47 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 14:47 WIB
Call of Duty Bakal Diangkat ke Film Layar Lebar
Bahkan, selain diangkat ke film layar lebar, Activision Blizzard berencana untuk menghadirkan serial TV Skylanders Academy

Liputan6.com, California - Satu lagi film layar lebar adaptasi video game yang akan hadir di bioskop. Developer game Activision Blizzard, secara resmi mengumumkan bahwa mereka tengah menggarap film dan serial TV.

Untuk serial TV, mereka akan menghadirkan Skylanders Academy. Sementara untuk film layar lebarnya sendiri akan mengadaptasi video game Call of Duty. Bahkan, perusahaan pengembang game populer yang berbasis di California tersebut juga akan memiliki studio film sendiri.

Mengutip informasi laman BBC, Senin (9/11/2015), Skylanders Academy akan mengudara pada 2015. Sementara, produksi film Call of Duty akan dimulai pada 2018 atau awal 2019 mendatang.

Rencana Activision Blizzard `nyemplung` ke dunia layar kaca diumumkan di gelaran BlizzCon yang diadakan beberapa pekan lalu. Diungkap Co-President Activision Blizzard, Nick van Dyk, film Call of Duty menjanjikan aksi yang begitu intens, tak kalah seru dengan versi video game-nya.

Selain rencananya mengadaptasi Call of Duty, Activision juga telah merencanakan untuk merilis film Warcraft pada 2016 mendatang. Raksasa game tersebut juga telah menggandeng Legendary Pictures untuk merealisasikan proyek tersebut.

Activision bisa dibilang tengah 'naik daun' dengan memperluas bisnisnya mengadaptasi video game ciptaannya ke film layar lebar. Bahkan, baru-baru ini perusahaan tersebut juga telah mengepakkan sayapnya di ranah game mobile, dengan mengakuisisi King Digital Entertainment.

King Digital Entertainment merupakan developer game mobile Candy Crush. Kesepakatan akuisisi tersebut membuat Activision menggelontorkan biaya sebesar US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 80 triliunan.

(jek/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya