Smartfren 'Jajal' Jaringan 4G di Serpong

Smartfren melakukan uji jaringan 4G-LTE Advanced dengan rute Sabang (Jakarta Pusat) hingga Serpong (Tangerang).

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Nov 2015, 18:47 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 18:47 WIB
Smartfren Uji Jaringan Bogor
Christian Daigneault, Chief Technology Officer Smartfren saat menerima kunjungan di kantor Smartfren di Serpong (Doc: Agustinus Damar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Serpong - Setelah melakukan uji jaringan (drive test) di beberapa kota besar pada waktu lalu, hari ini, Rabu (11/11/2015) Smartfren kembali menguji jaringan 4G-LTE Advanced dengan rute Sabang (Jakarta Pusat) hingga Serpong (Tangerang).

Tim Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk mengikuti uji jaringan memulai perjalanannya dari kantor pusat Smartfren yang memang terletak di Sabang menuju kantor Smartfren di Serpong. Uji jaringan ini merupakan rangkaian dari uji jaringan 4G ke Bogor.

Selama perjalanan ke sana, Tekno Liputan6.com ikut menjajal kecepatan internet 4G Smartfren. Pada uji coba kali ini, selain aplikasi Ookla Speedtest yang biasa digunakan untuk mengukur kecepatan internet, Smartfren juga menyertakan aplikasi nPerf.

Aplikasi nPerf  merupakan aplikasi yang tidak hanya digunakan untuk mengukur kecepatan internet, tetapi juga dapat mengukur latensi serta kecepatan ketika membuka situs tertentu dan melakukan streaming video.

Di awal perjalanan saat masih di sekitaran Jakarta, kecepatan internet Smartfren tercatat mencapai 21,04 Mbps untuk download dan 2,11 Mbps untuk upload.

Namun, ketika memasuki daerah Serpong, hasil yang diperoleh cukup mengagumkan. Hasil pengukuran mencatat bahwa kecepatan 4G Smartfren menembus 74 mbps untuk download dan 2,5 Mbps untuk upload.

Munir Syahda Prabowo, Head of Network Special Project menuturkan bahwa dengan uji jaringan ini ingin menunjukkan kecepatan layanan 4G internet yang sebenarnya ke masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan bahwa ini lah kecepatan real-nya. Dan, yang paling penting adalah kami ingin mengenalkan bahwa layanan 4G jauh lebih menguntungkan daripada 3G,” ujar Munir.

(dam/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya