Hacker Anonymous Hapus 5.000 Akun Twitter Anggota ISIS

Selain menghapus 5000 akun Twitter yang dicurigai anggota ISIS, kelompok hacker internasional ini pun menutup beberapa situs rekrut online.

oleh Jeko I. R. diperbarui 18 Nov 2015, 19:59 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 19:59 WIB
Hacker Anonymous Bocorkan 5000 Akun Twitter Anggota ISIS
Selain menghapus 5000 akun Twitter yang dicurigai anggota ISIS, kelompok hacker internasional ini pun menutup beberapa situs rekrut online

Liputan6.com, Paris - Setelah dikabarkan menyatakan perang dengan ISIS pada pekan lalu, kini kelompok hacker internasional `Anonymous` secara mengejutkan telah membocorkan daftar nama yang diduga sebagai anggota perekrut kelompok militan ekstrimis tersebut.

Kelompok yang identik menggunakan topeng ini pun membeberkan sekitar 5.000 akun Twitter yang diduga menjadi anggota ISIS. Mereka pun telah menghapus ribuan akun Twitter itu.

Menurut keterangan yang dilaporkan Mirror pada Rabu (18/11/2015), Anonymous punya daftar lengkap dari nama-nama yang dicurigai menjadi anggota ISIS, mulai dari nama lengkap, alamat hingga nomor telepon yang tersebar di beberapa negara termasuk Afghanistan, Tunisia, dan Somalia.

Kelompok yang kerap disebut `Hacktivist` ini pun mengklaim bahwa mereka telah mengidentifikasi terdapat beberapa anggota perekrut `kelas kakap` yang berbasis di beberapa titik wilayah Eropa.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, tim jurnalis Mirror sempat menghubungi beberapa kontak yang telah dibocorkan via pesan teks. Namun, kontak tersebut tidak membalas. Sampai saat ini, benar tidaknya kontak yang diduga sebagai anggota ISIS masih belum jelas.

Selain menutup 5.000 akun Twitter, Anonymous juga mengungkap bahwa mereka mencari celah untuk menutup sistem rekrutmen online yang dilakukan ISIS.

Seperti diketahui, ISIS memang lihai `beroperasi` menarik banyak orang untuk bergabung dengan memanfaatkan teknologi dan internet sebagai wadah propagandanya.

Tak hanya menghapus ribuan akun Twitter, Anonymous juga menutup beberapa situs yang dicurigai sebagai tempat rekrutmen anggota ISIS. Mereka menggunakan senjata digital yang disebut `DDoS` untuk menutup situs-situs tersebut.

(jek/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya