Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, e-Commerce kini menjadi sebuah wadah digital yang kian digandrungi banyak orang, khususnya bagi yang sudah tak canggung lagi menggunakan internet. Bahkan, penetrasi penggunaan internet orang Indonesia untuk berbelanja online kian tumbuh pesat.
Berdasarkan data temuan survei yang disampaikan Facebook di press conference Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 pada Selasa (8/12/2015) kemarin, industri e-Commerce Indonesia memang tengah berkembang pesat.
Baca Juga
Meski pendapatannya masih kalah jauh dibanding negara-negara lainnya, seperti China dan India, perlahan tapi pasti Indonesia bisa menyeimbangi kedua negara tersebut.
Deepesh Trivedi Head, Retail & e-Commerce Facebook Asia Tenggara, mengungkap fakta menarik terkait kebiasaan orang Indonesia saat berbelanja online.
Saat ini, orang Indonesia lebih memilih berbelanja online lewat smartphone-nya ketimbang menggunakan PC atau tablet. Bahkan, pria yang akrab disapa Deepesh ini membeberkan bahwa orang Indonesia paling doyan belanja online seminggu tiga kali.
"Disini, mereka (orang Indonesia) lebih memilih berbelanja online di hari-hari biasa. Berdasarkan data yang telah kami survei, orang Indonesia lebih suka berbelanja online pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu."
Sementara itu, lanjut Deepesh, lebih dari 61 persen pengguna Facebook terhubung dengan Page, yang mana merupakan marketplace pengguna Facebook untuk berbelanja online.
Advertisement
"Di Facebook, 44 persen pembeli online di Indonesia mencari informasi produk atau mendapatkan rekomnedasi yang membuat mereka berminat untuk membeli sampai kemudian melakukan pembelian. 27 persen membeli sesuatu berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, sementara 31 persen membeli berdasarkan rekomendasi," tuturnya.
Selain itu, Deepesh juga mengungkapkan beberapa kategori barang terpopuler yang sering dibeli orang secara online.
Kategori terbanyak yang menjadi favorit banyak orang adalah kategori Fashion dengan angka 71,6 persen, lalu kategori produk kecantikan dengan angka 20 persen. Sementara gadget dengan angka 17,2 persen, disusul dengan kategori perjalanan dengan total 9,7 persen, dan terakhir ditutup dengan kategori buku dengan jumlah yang sama dengan kategori perjalanan.
(Jek/Isk)