Liputan6.com, Jakarta - SpaceX dipastikan menunda peluncuran roket Falcon 9 yang rencananya dilaksanakan di Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat. Penundaan itu dilakukan untuk memastikan Falcon 9 nantinya dapat mendarat dengan sempurna.
Sebelumnya, Falcon 9 direncanakan untuk lepas landas pada Minggu waktu setempat. Namun, dengan mempertimbangkan keadaan cuaca yang lebih baik, SpaceX akhirnya menunda peluncuran di Senin malam waktu setempat.
Informasi penundaan ini keluar langsung dari kicauan Elon Musk melalui akun Twitternya. CEO SpaceX dan Tesla itu menuturkan bahwa Falcon 9 ditunda peluncuran untuk mendapatkan hasil pendaratan yang lebih mulus.
"Baru saja meninjau parameter misi dengan tim SpaceX. Monte Carlo menunjukkan bahwa besok malam memiliki kemungkinan 10 persen lebih tinggi untuk pendaratan mulus. Mundur 24 jam," ujar Musk melalui akun Twitternya, seperti dikutip dari laman Popular Science, Senin (21/12/2015).
Dalam peluncuran ini Falcon 9 akan bekerja sama dengan ORBCOMM. Sebab, Falcon 9 nantinya akan membawa 11 satelit komunikasi ORBCOMM ke orbit bumi.Â
Baca Juga
Pendaratan roket yang lebih mulus memang sejak lama menjadi idaman SpaceX, utamanya pendaratan vertikal. Sebab, SpaceX memiliki tujuan untuk memakai kembali roket yang sudah diluncurkan. Untuk itu, pendaratan vertikal merupakan solusi agar roket dapat kembali dengan utuh.
Sebenarnya bukan hanya SpaceX yang memiliki rencana serupa. Sebelumnya, Blue Origin perusahaan milik Jeff Bezos, Co-Founder Amazon, telah berhasil melaksanakan misi serupa dan berhasil mendaratkan roket dalam posisi vertikal.
Ini bukan juga kali pertama SpaceX meluncurkan Falcon 9. Pada Juni lalu, sebenarnya Falcon 9 juga sudah diluncurkan di tempat yang sama seperti saat ini. Namun, ketika itu peluncuran tidak berjalan lancar dan Falcon 9 yang baru lepas landas tiba-tiba meledak di udara.
(Dam/Cas)