Liputan6.com, Jakarta - General Manajer Vine, Jason Toff, mengumumkan melalui Twitter bahwa dirinya meninggalkan perusahaan. Toff memutuskan untuk berhenti dari Vine untuk bekerja di bidang virtual reality (VR) yang dimiliki oleh perusahaan raksasa di bidang teknologi, Google.
Vine sendiri merupakan sebuah layanan Twitter yang memungkinkan pengguna untuk merekam dan berbagi video dengan durasi 6 detik.
"Personal update! Saya bergabung dengan Google untuk mengerjakan proyek VR. Begitu banyak potensi yang menarik di sana," demikian cuitan Toff pada 24 Januari 2016.
Advertisement
Baca Juga
Pada cuitan selanjutnya, Toff mengatakan keputusannya untuk meninggalkan Vine merupakan hal yang sulit. Menurutnya, ia sangat mencintai timnya dan bangga dengan apa yang telah dilakukan bersama-sama. Ia berharap, ke depan Vine bisa makin maju.
Seperti dikutip dari Tech Times, Selasa (26/1/2016), Toff sebelumnya bekerja di YouTube dan mulai bergabung bersama Vine di New York pada awal 2014.
Melihat perkembangan Vine di waktu yang akan datang, Toff tampaknya tidak yakin dengan masa depan Twitter. Bahkan, ia melihat kepindahannya ke Google menjadi sesuatu yang lebih menyenangkan dibandingkan jika ia tetap bekerja untuk Vine.
Selain Toff, petinggi lainnya yang juga meninggalkan Twitter adalah Alex Roetter yang sebelumnya merupakan Vice President Senior di bidang Engineering, Kevin Weil yang merupakan Vice President Senior di bidang Product, serta Katie Jacobs Stanton yang sebelumnya adalah Vice President bidang Global Media.
Terkait keputusan Toff mengundurkan diri dari Twitter, Co-Founder Twitter Jack Dorsey, mengklarifikasi melalui akun Twitter-nya. Ia menyebutkan bahwa keputusan untuk meninggalkan perusahaan merupakan hak prerogatif masing-masing dan bukan merupakan proses restrukturisasi.
Sebagai informasi, pada Oktober 2015, total 336 pegawai yang dipecat di bawah kepemimpinan Dorsey.
Toff sendiri melalui akun Twitter-nya juga menyatakan dirinya masih akan tinggal di Kota New York. Atas keputusan Toff tersebut, banyak orang penasaran apa yang bisa dilakukannya di kantor barunya, Google.
(Tin/Isk)