Inilah Gangguan Terbesar Orang Indonesia saat Berbelanja Online

Apa saja gangguan-gangguan yang dialami orang Indonesia saat sedang berbelanja online?

oleh Jeko I. R. diperbarui 11 Agu 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2016, 17:30 WIB
Belanja Online
Ilustrasi belanja online

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri, fenomena belanja online kini telah menjadi sebuah tren bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, laporan eMarketer memprediksi akan ada 100 juta pengguna aktif smartphone di Indonesia, yang 37 persen di antaranya akan memanfaatkan akses berbelanja online pada 2018 mendatang.

Kemudian, laporan Mastercard menunjukkan bahwa pada tahun 2016 fenomena ini akan tumbuh 0,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya, potensi konsumen belanja online masih bisa dimanfaatkan lebih banyak oleh pemain mCommerce serta penyedia layanan digital.

Meski begitu, ada saja gangguan-gangguan yang dialami konsumen saat sedang berbelanja online. Hal ini disampaikan Opera saat sesi media briefing yang digelar di Jakarta, Kamis (11/8/2016). Terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia ketika berbelanja online.

Perusahaan asal Norwegia tersebut telah melakukan survei kecil melalui media sosial terhadap perilaku belanja online di Indonesia. Survei itu menyimpulkan, ada tiga jenis gangguan yang dialami banyak konsumen.

Ivollex Hodiny, Growth Director of Asia Opera Software. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza
"Yang pertama adalah masalah pop up iklan. Masalah ini paling banyak dialami para konsumen saat berbelanja di internet, persentasenya mencapai angka 46 persen," ujar Ivollex Hodiny, Growth Director of Asia Opera Software kepada Tekno Liputan6.com.

Setelah itu, kata Ivollex, masalah berikutnya adalah loading gambar terlalu lama. Gangguan ini sering dialami pengguna sebanyak 33 persen. "Dan yang terakhir adalah aplikasi yang sering crash, yakni sebanyak 11 persen," tutur ia menjelaskan.

"Sementara itu, 36 persen responden juga menyampaikan mereka tidak memiliki memori cukup untuk membuka aplikasi di saat yang bersamaan," kata Hodiny.

Dalam hal ini Opera menawarkan solusi melalui peramban mobile besutannya Opera Mini. Peramban mobile ini diyakini bisa mengatasi tantangan yang dihadapi pengguna yang ingin berbelanja online lewat smartphone.

Huib Kleinhout, Product Manager Opera Software. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza
Pada kesempatan yang sama, Huib Kleinhout selaku Product Manager Opera Software, mengungkap fitur-fitur andalan Opera Mini yang menjadi solusi untuk gangguan tersebut. Antara lain, pemblokir iklan terintegrasi dan mampu memuat halaman hingga 15 persen lebih cepat dibandingkan peramban lain.

"Selain itu Opera Mini juga mampu menghemat data pengguna hingga 90 persen dibanding ketika menggunakan aplikasi belanja online lain. Kami melihat bahwa mCommerce memiliki potensi begitu besar di Indonesia. Inilah mengapa beberapa upgrade dan update Opera Mini dirancang khusus untuk meningkatkan pengalaman pencarian dan berbelanja via smartphone yang menyeluruh," pungkas pria asal Norwegia ini.

(Jek/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya