Dinas KUMKM Jabar Berikan 1.500 Domain .Id Gratis ke UKM

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Barat memberikan 1.500 domain gratis berakhiran .id pada tahun ini.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 12 Agu 2016, 08:54 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 08:54 WIB
Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar
Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar memberikan penghargaan dalam pembukaan Cooperative Fair 2016 di Gedung Banceuy. (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Barat memberikan 1.500 domain gratis berakhiran .id pada tahun ini.

Dudi Sudradjat Abdurachim, Kepala Dinas KUMKM Provinsi Jawa Barat, mengatakan, pemberian domain tersebut merupakan bagian program pemberian 1 juta domain .id dari Kementerian Komunikasi Informatika khususnya Direktorat E-Business Ditjen Aptika.

"Kebanyakan diberikan kepada usahawan mikro usia muda di Jawa Barat, yang sudah identik dengan gadget," katanya kepada Tekno Liputan6.com di sela-sela Cooperative Fair 2016 di Gedung Banceuy, Kamis (11/8/2016).

Selain perorangan, domain sekaligus hosting cuma-cuma tersebut juga diberikan kepada koperasi. Diharapkan, sentuhan teknologi informasi komunikasi (TIK) dapat membangkitkan kembali usaha kecil di provinsi berpenduduk terbanyak di Indonesia tersebut.

Pemberian domain gratis ini perlu pula diberikan Dudi ketika menjabat Kepala Dinas Kominfo Jabar, namun kala itu diberikan oleh Google. Sedikit kendala dalam dua program ini adalah domain dan hosting diberikan gratis namun tidak pembuatan laman situs diserahkan kepada masing-masing penerima domain.

Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar menambahkan, sentuhan TIK diperlukan karena perlu upaya revitalisasi koperasi di era globalisasi dengan penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Menurutnya, dari data 25.646 koperasi di Jabar, yang aktif saat ini mencapai 15.678 unit dengan 9.968 koperasi tidak aktif. Mereka yang aktif harus dikuatkan melalui perantaraan TIK sementara yang tak aktif akan dibekukan total. 

Dia menegaskan, ke depannya koperasi di Indonesia harus tumbuh menjadi lebih besar, modern, dan mandiri dengan kekuatan anggota, bukan mengandalkan bantuan pemerintah. Tidak ada lagi koperasi tanpa TIK, tidak ada koperasi tanpa transaksi, dan tidak ada koperasi tanpa pelatihan.

(Msu/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya