Ini Strategi Menkominfo Kejar 1.000 Startup Digital di Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menguraikan strategi pemerintah untuk mengejar target 1.000 startup digital di Indonesia

oleh Liputan6 diperbarui 13 Agu 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 20:15 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menguraikan beberapa strategi pemerintah untuk mengejar target 1.000 startup digital di Indonesia. Hal ini dilakukan seiring dengan dicanangkannya Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia.

"Indonesia harus kompetitif di bisnis ini dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, jangan sampai 250 juta penduduk Indonesia hanya menjadi konsumen sementara yang bermain di Indonesia justru orang luar negeri," ujarnya dalam jumpa pers pencanangan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Graha Sabha Pramana UGM, Sabtu (13/8/2016).

Rudiantara mengungkapkan pemerintah menargetkan startup digital di Indonesia bisa memberi kontribusi sebesar Rp 130 miliar pada 2020. Pada 2014, tercatat pembayaran usaha ini baru mencapai Rp 12 miliar.

Dia menuturkan pemerintah sudah membuat road map soal eCommerce dan akan diperkuat legalitasnya melalui keputusan presiden.

Selain itu, perbaikan infrastruktur juga digalakkan termasuk menargetkan pada 2019 kabupaten dan kota di Indonesia sudah terhubung dengan broadband untuk memperkuat jaringan.

Demikian pula dengan pendanaan, kata Rudiantara, pemerintah sedang menyiapkannya, antara lain melalui pajak murah, Pph dibuat flat, sehingga pembayaran mudah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia juga meminta pelaku bisnis startup tidak perlu risau dalam menjual produknya. Menurutnya, usaha startup yang tervalidasi akan mendatangkan uang dengan sendirinya. Kementerian perekonomian juga sudah menyiapkan road map terkait cara pemerintah mengalokasikan dana.

(Switzy Sabandar/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya