Liputan6.com, California - Aksi para hacker ternyata tak terbatas pada iklan atau situs-situs berbahaya. Media sosial rupanya telah menjadi salah satu sarana para hacker untuk menyebar malware. Seperti yang baru-baru ini ditemukan oleh peneliti keamanan Bart Blaze.
Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (23/11/2016), Blaze telah menemukan bentuk baru dari malware yang disebarkan melalui Facebook. Malware ini menyaru menjadi file gambar yang terlihat tak berbahaya.
Namun apabila gambar tersebut diunduh, file tersebut akan mengunduh lebih banyak malware untuk menyerang perangkat pengguna. Malware ini memakai format .SVG untuk disebarkan ke seluruh pengguna jejaring sosial tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Gambar dengan format SVG memang terbilang berbeda dari file gambar kebanyakan. Format ini dapat membawa konten tambahan seperti JavaScript dan dapat dibuka di peramban internet terkini.
Cara penyebaran malware ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan kasus-kasus sebelumnya. Pengguna yang tak sengaja mengunduh file SVG berbahaya akan diarahkan ke situs serupa YouTube.
Lalu, pengguna a diminta untuk mengunduh ekstensi codec tertentu agar video tersebut dapat dimainkan. Codec itu yang kemudian akan mengunduh lebih banyak malware. Pengguna tak akan sadar karena sistem ini membuat proses pengunduhan seolah-olah nyata dilakukan untuk video YouTube.
Menurut laporan, ektensi berbahaya ini memiliki kemampuan untuk mengubah data pengguna dan bahkan mengambil alih akun Facebook-nya. Lewat cara ini pula malware tersebut disebarkan, karena korban kemungkinan tak sadar akunnya telah diretas.
Belum dapat dipastikan jumlah file SVG berbahaya yang telah disebar dan lolos dari ekstensi Facebook. Kendati demikian, keberadaan malware ini telah dilaporkan ke pihak terkait. Karena itu, sebagai antisipasi sebaiknya tidak mengunduh dan mengklik begitu saja file SVG yang dibagikan di Facebook.
(Dam/Cas)