Dimo Optimistis Bisnis Fintech Kian Menggurita

Perkembangan fintech yang cukup besar pada tahun ini, diyakini akan membuat Dimo semakin berkembang dalam tahun-tahun ke depan

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Des 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 11:00 WIB
PT Dimo Pay Indonesia (Dimo)
PT Dimo Pay Indonesia (Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dimo Pay Indonesia (Dimo) merupakan salah satu pendatang baru dalam sektor financial technology (fintech) atau teknologi keuangan. Perkembangan fintech yang cukup besar pada tahun ini, diyakini akan membuat Dimo semakin berkembang dalam tahun-tahun ke depan.

Chief Executive Officer (CEO) Dimo, Brata Rafly, mengaku sangat optimistis dengan pertumbuhan bisnis fintech di Tanah Air. Di luar dari kemajuan teknologi, dukungan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), terhadap bisnis fintech, diyakini turut mendorong perkembangannya.

Pernyataan Brata merujuk saat Jokowi membuka Indonesia Fintech Festival & Conference di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Kabupaten Tengerang, Banten, pada akhir Agustus 2016. Sejak saat itu, katanya, sangat terlihat bisnis fintech melaju kencang.

Selain itu, perkembangan e-money juga turut mendukung pertumbuhan bisnis Dimo. "Dimo terus mengalami pertumbuhan pada tahun ini, karena e-money juga sedang tumbuh di Indonesia. Selain itu, dukungan Pak Jokowi untuk fintech juga turut memberikan kontribusi untuk perkembangan fintech (secara keseluruhan)," tutur Brata saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Selasa (13/12/2016).

Brata pun optimis bisnis Dimo akan semakin besar pada tahun depan, bukan hanya pada penambahan jumlah mitra issuers, tapi juga merchant. Saat ini sejumlah mitra Dimo adalah Uangku, Dompetku, BRI Credit Card Access, Doku, Haagen-Dazs dan Bakerzin.

Ia optimis dengan semakin banyak mitra bank yang bekerjasama, otomatis jumlah merchant pun akan turut bertambah. "Tahun depan kami akan membesarkan ekositem, termasuk merchant. Terlebih lagi kami sudah bekerjasama dengan sejumlah bank untuk menjadi pendukung kami. Soalnya merchant tidak akan jalan, jika kami tidak ada koneksi dengan bank," kata Brata.

Seperti diketahui, Dimo merupakan perusahaan yang menyediakan solusi pembayaran berbasis mobile, untuk memudahkan nasabah pengguna mobile banking atau aplikasi e-money, melakukan pembayaran di merchant melalui smartphone.

Saat ini, solusi pembayaran yang sudah dikembangkan Dimo telah membantu sejumlah bank, penerbit uang elektronik dan pihak lain. Solusi pembayaran Dimo antara lain menggunakan sarana kode QR bernama "Pay by QR".

Pengguna cukup melakukan scan kode QR yang tersedia di merchant, kemudian melakukan konfirmasi transaksi dengan lebih singkat. Teknologi "Pay by QR" dapat ditemui di aplikasi mobile banking, layanan e-Commerce dan merchant yang menjadi mitra Dimo.

Selain itu, tiga produk lainnya adalah Dimo QR Store, QR e-Commerce & Pay in App dan QR Cashier. "Ini (solusi pembayaran) juga merupakan komitmen kami mendukung misi pemerintah untuk mendorong transaksi non tunai," tambah Brata.

Diketahui Bank Indonesia mencanangkan "Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sejak beberapa tahun lalu. GNNT bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society), khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonomi.

(Din/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya