Super Mario Run Sukses, Saham Nintendo Jadi Korban

Saham Nintendo merosot kala jumlah unduhan Super Mario Run terus meningkat. Apa penyebab sebenarnya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 25 Des 2016, 08:03 WIB
Diterbitkan 25 Des 2016, 08:03 WIB
Super Mario Run
Kesan pertama bermain Super Mario Run. (Doc: Gamerant)

Liputan6.com, Tokyo - Kesukesan Super Mario Run dibuktikan dengan jumlah unduhannya yang terus meningkat. Terhitung, pada Jumat (23/12/2016) malam, gim mobile besutan Nintendo itu sudah diunduh sebanyak 50 juta kali di seluruh dunia.

Hal tersebut Tekno Liputan6.com ketahui dari notifikasi Nintendo yang mengirim informasi bahwa Super Mario Run sudah terunduh sebanyak 50 juta kali. Meski diklaim sukses, nyatanya saham Nintendo dilaporkan malah merosot.

Sebagaimana dilansir laman Business Insider, Minggu (25/12/2016), menurunnya saham Nintendo juga belum membuat sejumlah investor puas.

Fenomena ini berbeda dengan apa yang dialami Nintendo saat Pokemon Go dirilis Juli 2016 lalu. Kala itu, saham raksasa gaming asal Jepang ini meroket tinggi.

Padahal, Nintendo sama sekali tidak ikut menggarap Pokemon Go. Pengembangan gim tangkap menangkap Pokemon itu sendiri justru ditangani oleh Niantic Labs, pengembang gim asal Negeri Paman Sam.

Alasan mengapa saham Nintendo turun disinyalir karena Super Mario Run ternyata tidak sepenuhnya gratis. Pertama kali mengunduh, pemain hanya akan mendapatkan tiga level secara cuma-cuma, sedangkan jika ingin memainkan versi utuh, pemain harus membayar sebesar Rp 149 ribu.

Pokemon Go sendiri memang hadir cuma-cuma, hanya saja gim tersebut mengusung fitur mikrotransaksi via In-App Purchases yang mendapatkan pemasukan dari PokeCoin tambahan.



Hal tersebut dinilai investor bahwa Pokemon Go lebih tahu pasar gim mobile karena mengandalkan In-App Purchases. Menurut mereka, Super Mario Run hanya bisa mendulang untung di awal, karena setelahnya mereka dikhawatirkan tak ada pemasukan tambahan lagi.

(Jek/Is)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya