Liputan6.com, Jakarta Bekerja sama dengan Rice University, perusahaan teknologi IBM mengembangkan serangkaian sensor yang nantinya bisa disematkan pada sebuah robot. Tujuannya untuk merawat mereka yang sudah lanjut usia (lansia).
Mengutip laporan Business Insider, Jumat (30/12/2016), Teknisi Senior IBM Research Susanne Keohane menyebutkan bahwa proyek ini didasari oleh kebutuhan tinggi akan sebuah teknologi yang bisa membantu populasi lansia. Dengan teknologi ini, lansia diharapkan bukan hanya bisa mendapatkan kemerdekaan dan perawatan kesehatan, tetapi juga menghindari hambatan dalam kehidupannya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Jika Anda menggunakan sebuah Apple Watch di usia 88 tahun, tentunya itu bukan hal yang layak bagi sebagian besar orang berusia 88 tahun," kata Koehane.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa teknologi harusnya bersifat intuitif bagi para lansia, sehingga dapat digunakan secara teratur. IBM, kata Keohane, telah mencoba meraih tujuan tersebut dengan mengembangkan sensor yang mendeteksi perubahan gerak, aroma, dan audio yang berpotensi membahayakan orang tua yang tinggal sendirian.
Ia mengemukakan prototipe robot ini merupakan solusi yang dinamai IBM Multi-Purpose Eldercare Robot Assistant (IBM-MERA). Perusahaan pun sedang melakukan pengetesan terhadap robot ini di laboratorium "Aging In Place" di Austin, Texas. Laboratorium tersebut dirancang untuk membaca mimik para lansia di rumahnya.
Sensor yang dikembangkan IBM ini mampu mendeteksi saat kompor masih menyala atau ketika seseorang telah terjatuh. Bahkan, dalam prototipenya, MERA dilengkapi kamera untuk membaca ekspresi, sensor untuk menangkap sinyal vital, serta pengenalan suara untuk mengetahui saat para lansia membutuhkan bantuan.
Saat ini, MERA memang belum tersedia untuk konsumen. Keohane menyebutkan, perusahaan masih akan melakukan banyak riset sebelum memperkenalkan produk ini ke konsumen. IBM juga berharap robot tersebut bisa masuk ke rumah dan mengumpulkan informasi penting untuk membantu penghuninya.
"Dalam waktu dekat, IBM akan mengumpulkan sensor ambien serta data-data di rumah, sehingga robot bisa datang dan mengunduh data tersebut untuk mempelajari penghuni," kata Keohane.
Menurut Keohane, Jepang yang begitu memerhatikan kesejahteraan lansia akan jadi negara pertama yang mengadopsi MERAÂ karena Jepang memang telah mengadopsi robot untuk perawat lansia.
Data-data mengenai penggunanya telah dikumpulkan sejak 1988. Saat itu, tercatat kurang dari satu juta bayi akan lahir pada 2016. Pada 2016 pula, Jepang memiliki jutaan lansia dan 65.000 di antaranya berusia di atas 100 tahun.
(Tin/Why)