Penjualan Lesu, Gaji Bos Apple Dipangkas

Gaji CEO Apple, Tim Cook, dipangkas karena penjualan perusahaan mengalami penurunan.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Jan 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 12:20 WIB
CEO Apple: Pengguna Menyesal Beli Ponsel Android
Tim Cook (businessinsider.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apple memangkas gaji Chief Executive Officer (CEO), Tim Cook, sebesar 15 persen karena penjualan perusahaan mengalami penurunan untuk pertama kali dalam 15 tahun terakhir. Selain Cook, gaji jajaran eksekutif lain juga dipangkas.

Meski gaji dipangkas, Cook tetap mengantongi pendapatan yang cukup baik. Dalam laporan Apple kepada Securities and Exchange Commission (SEC), Cook mendapatkan paket kompensasi senilai US$ 8,7 juta untuk fiskal tahunan Apple, yang berakhir pada 24 September 2016. Namun jumlahnya turun dari US$ 10,3 juta pada tahun sebelumnya.

Apple menyebutkan, kemerosotan pendapatan dan keuntungan operasional, sebagai alasan utama pemangkasan gaji Cook dan jajaran eksekutif top lain. Demikian seperti dilansir Associated Press, Rabu (11/1/2017)

Pendapatan Apple turun 8 persen menjadi US$ 216 miliar dan keuntungan operasional turun 16 persen menjadi US$ 60 miliar. Penyebab utama penurunan ini adalah penjualan iPhone menurun untuk kali pertama, sejak perangkat itu hadir pada 2007.

Ini sekaligus juga menandai kali pertama pendapatan tahunan Apple turun sejak 2001, tepat sebelum CEO Apple saat itu, Steve Jobs, mengumumkan iPod. Music player itu memainkan peran penting untuk kehadiran iPhone dan iPad.

iPhone merupakan revolusi dalam komputasi mobile dan menjadi "penghasil uang" terbanyak bagi Apple, meski banyak produk kompetitor berbasis sistem operasi (OS) Android yang turut meramaikan pasar. Sebagian besar smartphone di dunia memang menggunakan Android, tapi iPhone tetap menjadi simbol status "ponsel mahal" yang populer.

Setelah hasil tahunan yang tidak begitu memuaskan, Apple berharap penjualan dapat meningkat selama musim belanja liburan berkat iPhone 7 dan 7 Plus.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu akan merilis hasil tiga bulan terakhir pada bulan ini.

(Din/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya