Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menargetkan pemerintah Indonesia dapat memiliki satelit sendiri. Untuk itu, ia merencanakan tender satelitnya dapat dilakukan pada akhir 2017.Â
"Kami sedang siapkan (satelit) ini dapat masuk proyek strategis nasional di pertengahan 2017 sehingga tender dapat dilaksanakan pada akhir 2017," ujar Rudiantara ditemui usai nobar siaran langsung peluncuran satelit Telkom 3S di Jakarta, Rabu (15/2/2017) kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Tender yang dimaksud adalah tender pengelolaan atau pengoperasian satelit. Menurut Rudiantara, satelit ini nantinya akan dimiliki oleh Kemkominfo. Namun, pengoperasiannya akan diserahkan kepada operator telekomunikasi.Â
"Kita kan ada pengalaman waktu itu di Palapa Ring. Jadi nanti satelit ini dimiliki pemerintah, tetapi dioperasikan oleh operator. Kami optimistis satelit ini bisa meluncur pada 2021," jelasnya.
Sebelumnya, Rudiantara mengungkap bahwa pihaknya ingin memiliki satelit sendiri dengan spesifikasi High-Throughput Satellite (HTS). Satelit ini memiliki akses data berkecepatan tinggi dan mendukung semua jenis transponder, seperti Ka-Band, Ku-Band, dan C-Band.
Lebih lanjut ia mengungkap bahwa satelit ini akan digunakan untuk mendukung jaringan backbone telekomunikasi di Tanah Air. Menurutnya, masih banyak daerah terpencil di seluruh Indonesia yang tak bisa dijangkau jaringan kabel atau seluler.
"Hampir 9.000 puskemas bisa dikover dengan jaringan 4G. Tapi, ada daerah yang tidak bisa dikover dengan itu. Ada 300 ribu sekolah, belum lagi ada lebih dari 50.000 wilayah terpencil di seluruh Indonesia," lanjutnya.
Meski demikian, ia enggan menyebutkan lebih lanjut terkait pihak yang akan membuat satelit. Yang jelas, katanya, pengoperasiannya akan diserahkan kepada pihak swasta atau operator telekomunikasi.
Saat ini, satelit Indonesia dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi hingga perbankan. Beberapa di antaranya adalah Telkom, Indosat, Pasifik Satelit Nusantara (PSN), hingga Bank BRI.
(Cas/Isk)