Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok hacker (peretas) mengklaim memiliki akses ke 300 juta akun iCloud Apple. Parahnya, mereka mengaku siap menghapus data tersebut, jika Apple tak memberikan uang tebusan hingga 7 April 2017.
Kelompok peretas yang menyebut dirinya Turkish Crime Family ini, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Mashable, Rabu (22/3/2017), meminta tebusan senilai US$ 75 ribu atau setara Rp 1 miliar dalam bentuk mata uang digital Bitcoin atau Ethereum.
Kabar ini pertama kali dilaporkan Motherboard Vice pada Selasa pagi setelah melakukan perbincangan secara online dengan sejumlah orang yang mengaku mewakili kelompok peretas.
Advertisement
Baca Juga
Mereka juga menghadirkan sebuah video, screenshots email, dan akses ke akun email yang dipakai untuk menghubungi Apple. Kabarnya, Apple menolak permintaan tersebut dan mengancam melaporkan ke pihak berwenang.
Seolah ingin tenar, kelompok ini juga memberitahukan email mereka ke seluruh dunia agar bisa dikontak oleh media. Kendati demikian, cerita ini rupanya tak begitu konsisten. Motherboard Vice menyebut ada 300 juta akun iCloud, tetapi pihak lain mengatakan ada 559 juta akun iCloud di tangan kelompok ini.
Saat dimintai klarifikasi mengenai kebenaran berita ini, Apple tak menjawab. Sebelumnya, serangan siber juga pernah dialami oleh iCloud Apple pada 2014. Saat itu, sejumlah akun selebritas diakses peretas dan sejumlah foto pribadi mereka menyebar di internet.
Rupanya saat itu masalah keamanan berasal dari lemahnya keamanan pribadi akun iCloud para seleb. Sementara sistem keamanan Apple tak ada masalah.
Turkish Crime Family pun tidak menyebutkan bagaimana mereka bisa mendapatkan akun iCloud tersebut. Oleh karenanya, belum diketahui apakah kabar ini benar adanya atau hanya ancaman belaka.
(Tin/Why)