Liputan6.com, Jakarta - Nokia baru saja merilis laporan tahunan bertajuk "Threat Intelligence Report". Dalam laporan tersebut terungkap bahwa serangan malware ke perangkat mobile meningkat drastis hingga 400 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dikutip dari Phone Arena, Selasa (28/3/2017), dari seluruh jumlah perangkat mobile tersebut, sebanyak 85 persen smartphone diketahui terinfeksi oleh malware.
Yang mengejutkan, smartphone dan tablet Android menjadi perangkat yang paling rawan terinfeksi malware. "Hal ini wajar mengingat Android merupakan sistem operasi paling popular di dunia. Tentu ini menjadi sasaran empuk malware," ungkap laporan Nokia tersebut.
Selain itu, serangan malware ke perangkat PC berbasis Windows justru menurun seiring dengan mulai beralihnya orang-orang dari PC ke perangkat mobile.
Sayangnya, terungkap juga bahwa sistem keamanan perangkat Internet of Things (IoT) yang saat ini sedang dalam berkembang pesat justru menimbulkan sejumlah potensi berbahaya.
Ada kemungkinan di mana Deniel of Service (DDoS) bisa menyerang kemampuan perangkat IoT untuk terhubung ke jaringan dan fungsinya.
Adapun laporan Nokia ini mengungkap berbagai temuan dan prediksi yang berkaitan dengan kerentanan perangkat mobile terhadap serangan malware pada pertengahan tahun lalu.
(Cas)