Liputan6.com, Redmond - Siapa yang tak tahu Bill Gates? Sosoknya kini dikenal sebagai salah satu orang paling kaya di dunia. Tercatat, harta kekayaannya mencapai nilai US$ 86,9 miliar atau lebih dari Rp 1.000 triliun.
Selain itu, pendiri Microsoft tersebut juga dikenal ramah, pintar dan dermawan. Terlepas dari kesuksesannya, Gates mengaku bahwa ia ternyata tidak lulus kuliah.
Advertisement
Baca Juga
Ya, Gates sempat mengemban studi di Harvard University. Sayang, dirinya harus drop out karena saat itu ia lebih memilih untuk membesarkan Microsoft.
Meski demikian, Gates ingin bahwa generasi muda yang kini tengah berada di bangku universitas untuk tidak memilih langkahnya. Ia ingin generasi muda untuk terus belajar dan tidak drop out.
“Peluang kesuksesan akan lebih tinggi jika mereka lulus menjadi sarjana. Itu adalah prestasi. Meski saya dulu drop out dari Harvard, untungnya saya waktu itu memiliki karir di bidang software,” kata Gates sebagaimana dikutip Business Insider, Senin (24/4/2017).
“Mereka yang lulus kuliah, biasanya akan menemukan pekerjaan yang bagus. Tak jarang, pendapatan yang diraih juga akan lebih tinggi, mereka juga punya bukti jika kehidupan mereka lebih sejahtera ketimbang yang memiilih drop out.”
Walau Gates di-drop out, ia tetap mendapatkan gelar kehormatan dari Harvard pada 2007. Saat itu, ia berpidato di depan para lulusan dan akademisi Harvard.
Kepada mereka, Gates menekankan pentingnya sebuah proses belajar meraih puncak tertinggi, dalam hal itu ia analogikan dengan belajar hingga tingkat universitas.
“Saya berterima kasih kepada Harvard atas kehormatan yang diberikan, akhirnya saya punya gelar Sarjana,” tutur Gates. “Saya sudah menunggu lebih dari 30 tahun untuk akhirnya mengucapkan ini. Untuk ayah saya, saya selalu bilang kepadamu jika saya akan kembali (ke Harvard) untuk mendapatkan gelar,” ceplosnya dengan tawa.
“Selamat kepada para lulusan hari ini. Saya sendiri merasa senang karena juga disebut drop-out Harvard paling sukses. Setidaknya, saya melakukan yang terbaik dari setiap orang yang gagal,” sebutnya.
“Sayangnya, saya juga harus mengajak Steve Ballmer (mantan CEO Microsoft, red.) untuk memilih drop out juga. Saya ini punya pengaruh buruk. Itulah mengapa hanya saya yang diundang untuk berpidato pada acara kelulusan ini. Pokoknya, jangan seperti saya. Jangan memilih drop out, nanti yang lulus di Harvard malah akan lebih sedikit,” pungkasnya dengan tawa.
(Jek/Ysl)