Janji Indosat Ooredoo Jika Menang Lelang Frekuensi

Saat ini, Indosat Ooredoo tengah menunggu proses lelang frekuensi 2.100Mhz dan 2.300Mhz.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Mei 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 20:00 WIB
Indosat Ooredoo
Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo saat meluncurkan pembaruan paket internet Freedom 5.0 di Jakarta, Rabu (10/5/2017). Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo memastikan layanan komunikasinya bakal lebih baik jika memenangkan lelang frekuensi 2.100Mhz maupun 2.300Mhz. Selain itu, perusahaan juga mengupayakan agar tarifnya tetap sama meskipun layanannya akan lebih baik lagi.

Saat ini, Indosat Ooredoo tengah menunggu proses lelang frekuensi 2.100Mhz dan 2.300Mhz yang bakal dipakai di jaringan 3G maupun 4G.

Hal ini diungkapkan oleh CEO sekaligus Presiden Direktur Indosat Ooredoo Alexander Rusli saat ditemui usai peluncuran inovasi Freedom 5.0 untuk IM3 Ooredoo di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

"Kami agresif mau ikut lelang frekuensi. Kami butuh frekuensi, mau 2.100Mhz atau 2.300Mhz, itu teknologi netral karena semua telepon bisa terima 2.100Mhz atau 2.300Mhz. Selama dapat frekuensi, itu bisa dipakai," kata pria yang karib disapa Alex itu.

Alex mengungkapkan, sebenarnya perusahaan memiliki dua opsi untuk menghadirkan layanan komunikasi yang lebih baik bagi pelanggannya. Kedua opsi tersebut adalah menambah frekuensi melalui lelang atau menambah infrastruktur menara BTS.

Ia menjelaskan, siapa pun yang melakukan penawaran harga lelang tertinggi bisa mendapatkan frekuensi. Ia juga mengungkap, dengan memenangkan lelang frekuensi, operator tidak perlu lagi menawarkan kenaikan tarif ke pelanggan.

"Lelang ini untuk tambah kapasitas, guna memastikan operator nggak perlu harganya naik. Pada dasarnya, dengan penambahan frekuensi, layanan jadi lebih lancar karena kapasitas terjamin, tanpa harus menaikkan tarif," ucap Alex.

Ia juga lebih memilih menambah frekuensi melalui lelang karena sejauh ini opsi menambah BTS dirasa cukup rumit untuk dijalankan operator.

"Kalau tambah BTS ribet sekali, masalahnya mulai dari sewa tower, belum lagi izin dari pemerintah daerah (pemda), dan banyak hal lainnya," tutur pria berkaca mata itu.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan, Permen mengenai lelang frekuensi 2.100Mhz dan 2.300Mhz akan ditanda tangani akhir Mei 2017. Ia juga memastikan, proses lelang frekuensi 2.100Mhz dan 2.300Mhz akan dilaksanakan secara bersamaan.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya