Liputan6.com, California - Perangkat wearable seperti smartwatch sejatinya memang sudah dirancang dengan teknologi pendeteksi detak jantung.
Namun, menurut hasil studi yang dilakukan ilmuwan University of California, salah satu smartwatch seperti Apple Watch, ternyata dapat melakukan kemampuan yang lebih optimal, sebut saja seperti mendeteksi adanya gejala penyakit jantung.
Dilansir Ubergizmo, Sabtu (13/5/2017), studi yang dilakukan bersama Cardiogram—aplikasi Apple Watch—ini mencari tahu kemampuan sensor pendeteksi detak jantung yang sebetulnya bisa membedakan fibrilasi atrial (denyut jantung abnormal) dengan denyut jantung yang normal.
Advertisement
Baca Juga
Meski bukan perangkat diagnostik yang akurat, studi mengklaim Apple Watch bisa menjadi perangkat pendeteksi penyakit jantung yang potensial. Bahkan, selain bisa mendeteksi gejala penyakit jantung, sensor pendeteksi di Apple Watch juga dapat menerka berapa banyak kadar kandungan glukosa.
Gregory M. Marcus selaku pimpinan studi mengatakan, hasil studi menunjukkan perangkat wearable seperti Apple Watch dapat menangkap gejala penyakit internis yang berisiko.
“Meski teknologi mobile screening yang seperti dimiliki Apple Watch belum bisa menggantikan metode monitoring konvesional, ia tetap memiliki potensi untuk mendeteksi gejala penyakit dari dini. Jika pengembang bekerja lebih giat menciptakan teknologi yang lebih optimal, aplikasi-aplikasi pendeteksi penyakit pasti lebih banyak digunakan,” kata Marcus.
(Jek/Ysl)