Liputan6.com, Mountain View - Google awalnya tak bisa lepas dari tangan dingin sang pendiri Sergey Brin dan Larry Page. Namun, kiprah raksasa teknologi itu tentu tak akan sebesar seperti sekarang kalau bukan karena sang CEO Sundar Pichai.
Sosok Pichai sebagai orang nomor satu di Google, ternyata mendobrak asumsi jika ia adalah orang yang tertutup.
Advertisement
Baca Juga
Malahan, pria yang memiliki nama asli Pichai Sundararajan ini dikenal memiliki karakteristik yang ramah dan hangat ketika bertemu karyawannya, tak terkecuali orang luar seperti Tekno Liputan6.com ketika tak sengaja bertemu dengan Pichai, saat menghadiri Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, Mountain View, Amerika Serikat, Rabu (17/5/2017).
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 5 sore hari. Pichai tengah dikerubungi wartawan-wartawan asing yang sedang meminta foto selfie. Beruntung, Tekno Liputan6.com memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya, meski cukup singkat. Maklum, Pichai memiliki jadwal super padat.
Saat ditemui dan diberitahu jika reporter Tekno Liputan6.com dari Indonesia, Pichai sendiri mengaku sangat cinta dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang penduduknya ramah dan memiliki akulturasi budaya yang benar-benar mengesankan.
Ketika ditanyakan mengapa produk-produk Google seperti smartphone Pixel dan Pixel XL belum datang juga ke Indonesia, Pichai menjawabnya dengan candaan, “Ah, sayang sekali. Namun kamu perlu tahu, kami sedang berusaha melakukannya supaya (produk-produk Google Indonesia) bisa kejadian,” kata pria kelahiran 12 Juli 1972 ini kepada Tekno Liputan6.com.
Misteri Android O
Pichai pun sepertinya enggan menjawab seputar teka-teki nama dari Android O. Pasalnya, hingga berita ini naik, Google juga masih belum mengumumkan nama resmi dari Android O.
Apakah Oreo? Pichai lagi-lagi tidak ingin menjawabnya. “Dikasih surprise saja, sebentar lagi kok,” jawabnya dengan tawa hangat. Dalam waktu yang begitu singkat, Pichai pun meninggalkan venue.
Pichai sendiri adalah salah satu pimpinan perusahaan teknologi dengan citra prestisius di kalangannya. Bahkan, pendapatannya disebut-sebut lebih tinggi dari gaji Sergey Brin dan Larry Page.
Menurut laporan CNBC, Pichai mendapatkan gaji US$ 650.000 atau setara Rp 8,6 miliar pada 2016. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan gajinya pada 2015 yang mencapai US$ 652.500 atau setara Rp 8,7 miliar.
Tak hanya gaji, pria yang sudah lama bekerja di Google dan menjabat jadi CEO sejak Agustus 2015 ini mendapatkan penghasilan dari saham Google yang jika diuangkan mencapai US$ 198,7 juta pada 2016. Angka itu setara dengan Rp 2,64 triliun.
Penghasilan Pichai dari saham Google dilaporkan meningkat dua kali lipat dibandingkan penghasilan sahamnya pada 2015 dengan nilai US$ 99,8 juta atau setara Rp 1,32 triliun. Jika diakumulasi, keseluruhan penghasilan Pichai, baik dari gaji maupun saham senilai US$ 199,7 juta (Rp 2,66 triliun), naik dua kali lipat dari sebelumnya US$ 100,6 juta (Rp 1,34 triliun).
(Jek/Ysl)