Liputan6.com, San Francisco - Setelah kurang lebih satu bulan menyatakan hengkang dari perusahaan, CEO Uber Travis Kalanick akhirnya muncul ke publik.
Belum lama ini, mantan orang nomor satu di Uber itu melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Pernyataan tersebut seolah mengisyaratkan perginya Kalanick dari perusahaan hanya bersifat sementara.
Kepada Recode, Kalanick mengatakan bahwa ia kini masih menduduki kursi dewan direksi Uber. Namun, bukan tidak mungkin baginya untuk bisa kembali ke perusahaan sebagai CEO. Ia pun ingin meniru cara Steve Jobs, pendiri Apple yang sempat hengkang tetapi akhirnya kembali lagi ke perusahaan.
Advertisement
Sekadar informasi, Steve Jobs sempat hengkang dari Apple di awal 1990-an dan kembali sebagai CEO pada 1996 silam bersama dengan perusahaan yang diakuisisi, NeXT.
Baca Juga
Kembalinya Jobs ke Apple waktu itu bisa dibilang sebagai awal dari puncak kejayaan perusahaan. Pada 1998, penjualan perangkat komputer Mac diklaim terus meningkat.
Setahun setelahnya, Jobs berinovasi dengan komputer terbaru Power Mac G3 dan iMac yan diperkenalkan di Macworld, San Francisco, Amerika Serikat.
Kalanick sendiri mengatakan jika dirinya ingin rehat sejenak dari apa yang telah ia bangun. Dalam hal ini, mungkin saja ia menyerahkan Uber pada jajaran eksekutif. Jadi, dirinya bisa saja akan kembali menjadi CEO Uber dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Hengkangnya Kalanick sebagai CEO Uber diputuskan akibat berbagai tekanan dari dewan direksi perusahaan dan investor Uber.
Mereka menilai Kalanick menjadi salah satu pemicu terjadinya kemelut di Uber, salah satu isu yang panas adalah pelecehan seksual terhadap karyawan dan kultur budaya kerja yang tak sehat.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The New York Times, lima investor utama Uber meminta kepada Kalanick untuk segera mengundurkan diri. Salah satu investor yang meminta Kalanick mundur adalah pemegang saham terbesar Uber dari perusahaan ventura Benchmark yang bernama Bill Gurley.
Sekadar diketahui, surat rekomendasi resign Kalanick itu dikirimkan kepadanya saat ia sedang cuti dan berada di Chicago.
Dalam sebuah surat berjudul Moving Uber Forward itu, para investor meminta kepada Kalanick untuk segera mundur sebab perusahaan memerlukan perubahan kepemimpinan.
Kalanick kemudian berkonsultasi dengan anggota dewan direksi dan investor Uber. Selanjutnya, Kalanick pun setuju untuk mengundurkan diri.
(Jek/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: