Waspada, Ada Malware Menyamar Jadi Aplikasi Android Palsu

Ada malware mata-mata atau yang lebih dikenal sebagai spyware di Android.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Agu 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 09:30 WIB
Malware
Malware. Foto: codepolitan

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti keamanan kembali menemukan adanya malware berbahaya yang mengincar perangkat Android. Kali ini giliran firma keamanan Lookout yang mengungkap ada malware mata-mata atau yang lebih dikenal sebagai spyware di Android

Dikutip dari Fortune, Selasa (15/8/2017), spyware bernama SonicSpy ini disematkan pada sejumlah aplikasi chatting palsu. Spyware ini dapat membuat panggilan keluar, mengirim pesan teks, dan mengumpulkan riwayat panggilan, kontak, dan data Wi-Fi.

Menurut Lookout, pengembang spyware ini kemungkinan besar berbasis di Irak. Untuk menyebarkan spyware ini, mereka membangun aplikasi chatting sendiri. Aplikasi itu lantas disamarkan sehingga dapat muncul dalam daftar pencarian. 

Adapun nama aplikasi yang dibuat oleh para pengembang ini adalah Soniac, Hulk Messenger, dan Troy Chat. Bahkan, ketiga aplikasi tersebut berhasil masuk ke daftar Google Play Store, sebelum akhirnya ditarik.

Peneliti Lookout Michael Flossman menuturkan, aplikasi ini kemungkinan besar didistribusikan melalui email phishing yang berisi tautan ke situs tertentu. Cara lain yang juga mungkin adalah melalui toko aplikasi pihak ketiga.

"Aktor di balik beragam aplikasi berbahaya ini telah menunjukkan bahwa mereka mampu membawa spyware ke toko aplikasi resmi. Dengan hal ini, tak menutup kemungkinan aplikasi serupa juga dapat menyusup ke Play Store lagi," ujarnya. 

Malware yang diciptakan untuk menyerang sistem operasi Android memang bukan kali pertama terjadi. Beberapa bulan lalu, juga sempat dilaporkan adanya malware Judy yang menyerang 36,5 juta perangkat Android.

Ada 41 aplikasi buatan pengembang asal Korea Selatan bernama Kiniwini yang diterbitkan oleh Enistudio Corp. Aplikasi itu sudah menginfeksi jutaan perangkat Android dan mendulang keuntungan dari klik palsu pada iklan. *

(Dam/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini : 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya