Kisah CEO Google Sundar Pichai yang Hobi Bangun 'Siang'

Dibanding bos perusahaan teknologi lain yang lebih suka bangun pagi, CEO Google Sundar Pichai malah memilih bangun siang. Apa alasannya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Sep 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 20:00 WIB
Sundar Pichai
CEO Sundar Pichai. (Doc: Google HQ)

Liputan6.com, Mountain View - Biasanya, kehidupan petinggi perusahaan teknologi selalu tertata teratur. Jadwalnya sangat disiplin, mulai dari bangun tidur, aktivitas kerja, meeting, makan siang, hingga waktu luang bersama keluarga. Semua terorganisasi dengan baik.

Banyak petinggi perusahaan teknologi seperti CEO Apple Tim Cook mengaku suka bangun lebih pagi--tepatnya pukul lima pagi--karena ia merasa lebih segar dan bisa lebih fokus untuk bekerja pada pagi hari.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi CEO Google Sundar Pichai. Orang nomor satu di Google ini malah mengungkap kebiasaan yang tak disangka-sangka soal bangun pagi.

Pichai mengaku suka bangun tidur lebih siang dibanding waktu bangun tidur normal pada umumnya.

Setiap harinya, pria yang tumbuh di keluarga sederhana tersebut bangun tidur antara pukul 6.30 dan 7.00. Setelah itu, ia membaca koran dan menenggak teh favoritnya sebelum akhirnya beranjak ke markas Google.

"Saya bukan morning person. Saya butuh waktu sendiri, baca koran dan minum teh sebelum benar-benar bangun," ujar Pichai sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip via Economic Times, Rabu (20/9/2017).

Pria berusia 45 tahun tersebut memang tak bisa lepas dari yang namanya koran. Meski kini media online sudah begitu marak, ia tetap memilih koran sebagai media utamanya untuk mengakses informasi. Koran favoritnya adalah koran ekonomi The Wall Street Journal.

Pichai adalah sosok yang dikenal sederhana dan easy going. Saat ini, dirinya tinggal di sebuah rumah yang berlokasi di Los Altos Hills, California.

Di situ, ia tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Saat malam, Pichai juga meluangkan waktu untuk menidurkan anak-anaknya.

 

Sekilas Sosok Sundar Pichai

Tekno Liputan6.com sendiri pernah bertatap muka langsung dengan Pichai di gelaran Google I/O yang diadakan di Mountain View, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Kala itu, Pichai sendiri mengaku sangat cinta dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang penduduknya ramah dan memiliki akulturasi budaya yang benar-benar mengesankan.

Pichai sendiri adalah salah satu pimpinan perusahaan teknologi dengan citra prestisius di kalangannya. Bahkan, pendapatannya disebut-sebut lebih tinggi dari gaji Sergey Brin dan Larry Page.

Menurut laporan CNBC, Pichai mendapatkan gaji US$ 650.000 atau setara Rp 8,6 miliar pada 2016. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan gajinya pada 2015 yang mencapai US$ 652.500 atau setara Rp 8,7 miliar.

Tak hanya gaji, pria yang sudah lama bekerja di Google dan menjabat jadi CEO sejak Agustus 2015 ini mendapatkan penghasilan dari saham Google yang jika diuangkan mencapai US$ 198,7 juta pada 2016. Angka itu setara dengan Rp 2,64 triliun.

Penghasilan Pichai dari saham Google dilaporkan meningkat dua kali lipat dibandingkan penghasilan sahamnya pada 2015 dengan nilai US$ 99,8 juta atau setara Rp 1,32 triliun.

Jika diakumulasi, keseluruhan penghasilan Pichai, baik dari gaji maupun saham senilai US$ 199,7 juta (Rp 2,66 triliun), naik dua kali lipat dari sebelumnya US$ 100,6 juta (Rp 1,34 triliun).

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya