Headset AR untuk Sektor Bisnis Bakal Booming

Berbeda dengan VR yang populer di segmen consumer, pasar headset AR justru bakal meningkat di sektor industri atau komersial.

oleh Corry Anestia diperbarui 02 Okt 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 19:00 WIB
Augmented Reality
Ilustrasi Augmented Reality

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru International Data Corporation (IDC) mengungkap headset berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (AR) bakal meroket dalam beberapa tahun ke depan dengan total pengapalan 13,7 juta unit di 2017 menjadi 81,2 juta unit di 2021.

Namun headset VR diestimasi mengungguli AR di pasar dengan pangsa 90 persen pada 2019. Hal ini dipicu oleh menurunnya biaya manufaktur headset VR sehingga harga jualnya akan semakin terjangkau. 

Bukan berarti pasar AR tak tumbuh. Berbeda dengan VR yang populer di segmen consumer, pasar headset AR justru bakal meningkat di sektor industri atau komersial.

Untuk perbandingan, pasar AR di segmen consumer menyusut dari 29,9 persen di 2017 menjadi 17,5 persen terhadap total pasar AR di dunia pada 2021. Sebagai gantinya, headset AR untuk komersial bakal berkembang.

Analis riset senior di IDC, Jitesh Ubrani mengatakan sebagian besar akan tetap menikmati AR pada perangkat mobile meski hanya tinggal menunggu waktu sebelum ARKit milik Apple dan ARCore dengan aplikasi milik Google akan hadir untuk sektor consumer.

"Intinya, bakal ampai headset AR untuk consumer benar-benar siap, AR untuk sektor bisnis justru bakal memimpin pasar AR," ujar Ubrani. Dengan kata lain, AR untuk consumer tidak akan tumbuh signifikan di 2021.

AR untuk komersial lebih fokus pada harga, dengan nilai pendapatan US$ 30 miliar di 2021 atau dua kali lipat dari VR. Akan tetapi, VR juga mulai merambah pasar komersial dengan pangsa 21,8 persen di 2017 menjadi 27,8 persen di 2021.

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya