Always Connected PC ala Qualcomm Siap Geser Dominasi Smartphone

Lewat teknologi 5G, Qualcomm siap mengubah cara baru terhubung internet lewat perangkat PC.

oleh Corry Anestia diperbarui 07 Des 2017, 02:20 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 02:20 WIB
Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017
Teknologi 5G menjadi jawaban atas transformasi dunia. (Liputan6.com/Corry Anestia)

Liputan6.com, Maui - Dalam sambutannya di Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di Maui, Hawaii, EVP Qualcomm Technologies, Cristiano Amon sempat menyampaikan sejumlah hal menarik terkait transformasi dunia perangkat lewat kehadiran teknologi 5G.

Amon menilai 5G tak hanya mampu menghadirkan koneksi internet super cepat, tetapi juga cara orang memanfaatkan perangkat pintar. Salah satunya lewat konsep "Always Connected PC" atau PC yang selalu terhubung dengan internet.

"Selama ini smartphone selalu terhubung dengan segala aktivitas manusia. Sementara, dalam 30 tahun ke depan, dunia akan selalu terkoneksi. Teknologi 5G menjadi salah satu jawaban untuk mentransformasi dunia," tuturnya, Selasa (5/12/2017) waktu setempat.

Kuatnya industri mobile tercermin dari riset yang mencatat pengapalan smartphone mencapai 8,6 miliar unit pada 2017-2021. Adapun, pengembangan teknologi mobile akan mencapai US$ 80 miliar, dengan US$ 51 miliar dari core mobile dan US$ 29 miliar untuk teknologi lain, seperti Internet of Things (IoT), networking, mobile computing, dan otomotif.

Untuk itu, Qualcomm menghadirkan prosesor Snapdragon 835 yang memampukan dukungan tinggi pada daya tahan baterai dan koneksi internet di sebuah PC. 'Otak ponsel' ini memulai debutnya di perangkat PC Asus NovaGo dan HP Envy X2 yang juga dirilis bersamaan hari ini.

"Daya baterai bakal mengubah apa yang kamu harapkan dari sebuah PC. Kami akan mengubah perilaku pengguna dengan (fitur itu) dan selalu terhubung (internet) sehingga mereka tak perlu bawa-bawa charger (laptop) lagi. Itu yang akan jadi perubahan besarnya," tutur Amon.

 

Spesifikasi Asus NovaGo dan HP Envy X2

Dalam hal spesifikasi, Asus NovaGo berjalan dengan OS Windows 10S dan ditenagai chipset Snapdragon 835. Laptop 2-in-1 ini juga dilengkapi Snapdragon X16 LTE Modem layar 13,3 inci full HD, serta daya baterai hingga 22 jam (video playback) dan standby hingga 30 hari.

NovaGo hadir dalam dua varian, yakni RAM 4GB dengan memori 8GB seharga US$ 599 (dengan kisaran Rp 8,1 juta) dan RAM 8GB dengan memori 256GB seharga US$ 799 (dengan kisaran Rp 10 juta). Kedua varian ini akan tersedia pada musim semi 2018.

Sementara HP Envy X2 hadir dengan ukuran tablet 12,3 inci full HD yang dilengkapi dengan keyboard dan stylus. Perangkat ini juga sama-sama ditenagai Snapdragon 835, Snapdragon X16 LTE Modem, dan berjalan di Windows 10S.

Kapasitas memori hingga 256GB, RAM 8GB, dan daya tahan baterai hingga 20 jam. HP belum membeberkan bocoran harga, tetapi produk ini baru akan tersedia musim semi 2018.

Sebelumnya, Qualcomm sempat menggelar riset di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait fitur seperti apa yang dapat menarik konsumen yang mau mengeluarkan uang untuk membeli PC.

Hasilnya di AS, sebanyak 65 persen mau mengeluarkan uang untuk perangkat yang performa cepat, sisanya 35 persen untuk baterai tahan lama. Di Tiongkok, 50 persen ingin perangkat yang selalu terhubung, sisanya baterai tahan lama.

"Justru nanti di era 5G, konsumen justru tidak akan pernah memikirkan apakah ada sebuah PC yang tidak terkoneksi (internet). Karena semua akan terhubung," kata Amon.

(Cas/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya