Ilmuwan: Nabi Nuh Hubungi Anaknya Pakai Ponsel Sebelum Banjir

Seorang ilmuwan mengklaim Nabi Nuh menghubungi anaknya sebelum banjir besar terjadi dengan menggunakan ponsel.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Feb 2021, 16:25 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 18:56 WIB
Ilmuwan asal Turki, Yavuz Ornek
Ilmuwan asal Turki, Yavuz Ornek (Foto: Hurriyet Daily News)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ilmuwan asal Turki, Yavuz Ornek, membuat pernyataan yang kontroversial. Ia mengungkapkan bahwa Nabi Nuh menghubungi anaknya menggunakan ponsel sebelum banjir besar terjadi.

Dilansir Hurriyet Daily News, Kamis (11/1/2018), Ornek dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi setempat, TRT, mengatakan Nabi Nuh sempat berkomunikasi dengan anaknya melalui sambungan telepon karena lokasi mereka yang saling berjauhan. Ornek adalah dosen Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Istanbul.

"Terjadi gelombang setinggi 300 hingga 400 meter dan anaknya (anak Nabi Nuh) berjarak beberapa kilometer jauhnya. Dalam Alquran disebutkan, Nabi Nuh berbicara dengan anak laki-lakinya. Namun, bagaimana mereka berkomunikasi? Apakah itu sebuah keajaiban? Mungkin saja. Namun, kami percaya ia berkomunikasi dengan anaknya melalui ponsel," kata Ornek.

Ornek juga mengklaim Nabi Nuh membangun kapal yang terbuat dari lempengan baja dan menggunakan energi nuklir.

"Saya seorang ilmuwan, saya berbicara atas nama ilmu pengetahuan," tuturnya.

Kisah Banjir Besar di Masa Nabi Nuh

Ilustrasi bahtera Nabi Nuh
Ilustrasi bahtera Nabi Nuh (transitionvoice.com)

Sebuah banjir besar pernah terjadi pada masa Nabi Nuh. Kisah ini diabadikan dalam Alquran surat Nuh (71) ayat 25-28.

Kisah itu menceritakan bagaimana sebuah banjir besar pernah terjadi dan dialami Nabi Nuh bersama kaumnya.

Kisah Nabi Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan keluarga, pengikutnya, dan segenap makhluk hidup lainnya juga diabadikan dalam Alquran surat Hud (11) ayat 36-48.

Ilmuwan Terus Melakukan Pencarian

Anomali di Gunung Ararat yang diduga Bahtera Nabi Nuh yang diambil Angkatan Udara AS pada 1949 (Wikipedia/Public Domain)

Kisah ini tidak hanya dipercayai oleh pemeluk agama Islam, tapi juga Kristen dan Yahudi. Para ilmuwan dan petualang telah mencari kapal tersebut selama bertahun-tahun, tapi hingga kini belum berhasil.

Berdasarkan laporan National Geographic pada 30 April 2010, sebuah kelompok mengklaim telah menemukan sisa bahtera Nabi Nuh di bawah salju dan abu vulkanik di Gunung Agri, Turki.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya