1.900 Ilmuwan Gerah dengan Tingkah Elon Musk, Desak Keanggotaannya di Royal Society Dicabut

Apa itu Royal Society? Kenapa ilmuwan mendesak Musk dikeluarkan dari lembaga ini? Berikut selengkapnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Feb 2025, 14:27 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 14:26 WIB
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, membuat gestur yang dibandingkan dengan hormat ala Nazi saat berpidato selama parade pelantikan Donald Trump di Capitol One Arena, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin (20/1/2025).
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, membuat gestur yang dibandingkan dengan hormat ala Nazi saat berpidato selama parade pelantikan Donald Trump di Capitol One Arena, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin (20/1/2025). (Dok. Angela Weiss/AFP)     ... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Semakin banyak ilmuwan yang dilaporkan menyerukan agar Elon Musk dikeluarkan dari Royal Society, organisasi ilmiah tertua di dunia yang bertujuan mempromosikan ilmu pengetahuan melalui penelitian, eksperimen, dan diskusi antar ilmuwan. Ada lebih dari 1.900 ilmuwan menandatangani surat terbuka yang mendesak lembaga ini mencabut keanggotaan Musk.

Tuntutan ini muncul setelah adanya kekhawatiran terhadap pernyataan publik dan perilaku Musk, khususnya promosi teori konspirasi dan pernyataan-pernyataan kontroversialnya.

Surat, yang ditulis oleh Profesor Stephen Curry, ditujukan kepada Presiden Royal Society Adrian Smith mengungkapkan rasa frustrasi atas keheningan dan ketidakpedulian lembaga ini terkait keanggotaan Musk.

Dalam surat tersebut, Curry mengkritik Royal Society yang gagal mengambil tindakan meski sudah ada kekhawatiran yang disampaikan oleh para anggota lebih dari enam bulan lalu. Dia mengutip pernyataan pengunduran diri Profesor Dorothy Bishop, yang menyoroti dukungan Musk terhadap teori konspirasi dan serangan terhadap tokoh-tokoh penting seperti Anthony Fauci sebagai pelanggaran langsung terhadap Kode Etik Royal Society.

"Saya menulis surat ini untuk mengungkapkan rasa kecewa saya terhadap terus berlanjutnya keheningan dan ketidakpedulian Royal Society terhadap keanggotaan yang diberikan pada Elon Musk pada tahun 2018," tulis Curry, seperti dikutip dari Al Mayadeen, Sabtu (15/2).

Dia juga berpendapat bahwa keterlibatan Musk dalam pemerintahan Presiden Donald Trump menambah kekhawatiran lain. Selama beberapa pekan terakhir, lanjutnya, pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan serangan terhadap penelitian ilmiah.

Surat tersebut memperingatkan bahwa jika Royal Society tidak menanggapi perilaku Musk, lembaga ini berisiko dianggap terlibat dalam tindakannya, dengan menyatakan bahwa "ketiadaan reaksi apa pun... semakin menunjukkan kurangnya keberanian moral."

Bentuk Protes Ilmuwan

Bersama Elon Musk, Donald Trump Terpantau Saksikan Laga Utama Ultimate Fighting Championship
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) bersama CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, dan Donald Trump Jr menyaksikan pertarungan dalam UFC 309 di Madison Square Garden, New York, pada 16 November 2024. (Kena Betancur/AFP)... Selengkapnya

Pertemuan fellowship Royal Society yang dijadwalkan pada 3 Maret mendatang, menurut The Guardian, diperkirakan akan membahas kekhawatiran etis terkait pernyataan publik dan perilaku anggotanya. Diskusi ini kemungkinan akan mencakup apakah Musk seharusnya tetap mempertahankan keanggotaannya.

Ini bukan pertama kalinya kekhawatiran terhadap keanggotaan Musk disuarakan. Pada Agustus 2024, beberapa akademisi secara terbuka mengkritik pernyataan Musk mengenai kerusuhan di Inggris, dengan alasan bahwa komentar itu melanggar prinsip-prinsip Royal Society. Pada November, Dorothy Bishop, seorang ilmuwan terkemuka dari Oxford, mengundurkan diri dari Royal Society sebagai bentuk protes, dengan alasan keanggotaan Musk yang terus berlanjut.

Pada Januari 2025, Musk secara terbuka mendukung partai kanan-tengah Reform UK dan mendorong warga Inggris untuk bergabung dengan gerakan tersebut. Dia menyebut Perdana Menteri Keir Starmer "jahat" dan menyerukan pengunduran dirinya, dengan menuduh pihak berwenang menutupi kasus pemerkosaan massal terhadap anak-anak perempua.

Keterlibatan politik Musk semakin memperburuk kekhawatiran di kalangan komunitas ilmiah, dengan banyak yang berpendapat bahwa retorikanya bertentangan dengan prinsip integritas dan diskursus berbasis bukti yang dijunjung tinggi oleh Royal Society.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya