Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama antara PT Astra International (Astra) dan Go-Jek Indonesia (Go-Jek) mendapatkan dukungan dari Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara.
Menurut Rudiantara, kerja sama antara perusahaan atau organisasi berbasis teknologi digital dapat memberikan keuntungan sekaligus meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan terus meningkatkan kerja sama, kita akan mendorong penguatan ekonomi di ASEAN dan dunia. Kita adalah leader nya," kata Rudiantara, di Jakarta, Senin (12/2), saat menghadiri peluncuran kerja sama investasi dana modal dari Astra untuk Gojek sebanyak US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini pola pikir bisnis sudah perlu beralih ke arah pemanfaatan teknologi digital. Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi digital yang semakin cepat sehingga perlu penyesuaian.
"Dengan adanya kerja sama Astra dan Go-Jek, dapat menjadi pemantik perubahan transisi revolusi menuju ekonomi digital," ujar Rudiantara.
Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menyampaikan, suntikan dana investasi modal ke Gojek bertujuan meningkatkan kesejahteraan kedua perusahaan dan masyarakat Indonesia.
Ia menuturkan, Astra antusias dapat menjadi bagian dari perjalanan Go-Jek dan berharap kerja sama ini dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis Astra dan ekonomi bangsa.
Senada dengan Prijono, Founder dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim menyebut misi Astra dan Go-Jek sama, yakni memajukan Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat.
Investasi Astra untuk Go-Jek
Sekadar informasi, Astra secara resmi mengumumkan investasinya senilai US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun kepada salah satu startup unicorn Tanah Air, Go-Jek.
Pendanaan ini diklaim sebagai investasi terbesar yang dikucurkan Astra untuk perusahaan di bidang digital
Menurut Nadiem, investasi senilai Rp 2 Triliun dari Astra merupakan kucuran dana terbesar yang diterima Go-Jek pada putaran investasi kali ini.
Nadiem pun menyambut baik investasi yang diberikan Astra. "Bagi kami ini sangat bersejarah karena satu, Astra merupakan perusahaan lokal. Astra telah menjadi pionir untuk menjadi statement bahwa ekonomi digital Indonesia itu real," katanya.
Nadiem juga menambahkan, baginya, kucuran dana dari Astra menjadi pintu bagi perusahaan lain untuk ikut serta berinvestasi pada startup digital Tanah Air.
Advertisement
Go-Jek Dapat Suntikan Dana dari Group Djarum
Selain mendapat suntikan dari Astra, Go-Jek juga mendapat investasi baru dari modal ventura milik Grup Djarum, Global Digital Prima (GDP) Ventures, melalui anak usahanya PT Global Digital Niaga (GDN).
GDN menilai Go-Jek memiliki kemampuan layanan solusi online yang inovatif, jangkauan konsumen luas dan secara konsistem menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.
Hal ini yang kemudian menjadikan GDN melihat investasi ke Go-Jek merupakan sebuah langkah yang tepat.
Pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, mengatakan rencana investasi GDN sudah dibicarakan sejak satu setengah tahun lalu. Upaya GDN yang sejak lama mengembangkan UMKM dinilai selaras dengan misi Go-Jek.
“Sebagai sesama pemain lokal di sektor teknologi konsumen, GDN dan Go-Jek memiliki visi sama mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutur Nadiem dalam acara investasi di Go-Jek, Jakarta, Senin (12/2/2018).
(Dam/Jek)