Kantongi Rp 2 Triliun dari Astra, Go-Jek Siap Mengaspal di Papua

Hal tersebut didorong oleh adanya dealer sepeda motor Astra terkuat di Papua dan memungkinkan Go-Jek bisa beroperasi di sana.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Feb 2018, 15:07 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 15:07 WIB
Astra dan Go-Jek
Penandatanganan kesepakatan investasi antara Astra International dan Go-Jek yang turut dihadiri Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Senin (12/2/2018). Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Go-Jek mengumumkan pendanaan senilai US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun dari Astra. Lantas, apa yang akan dilakukan Go-Jek dengan uang sebanyak itu?

Menurut President dan co-founder Go-Jek Andre Soelistyo, investasi ini akan digunakan untuk mempercepat inovasi perusahaan.

"Investasi akan digunakan untuk berinovasi lebih banyak lagi, sehingga akan berguna bagi driver, merchant, dan memberikan teknologi yang memberi nilai tambah bagi user kami. Go-Jek kan bisnisnya online to offline, inilah akan ditingkatkan," kata Andre dalam penandatanganan kerja sama Go-Jek dan Astra di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Lebih lanjut, CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengungkapkan, pendanaan juga akan difokuskan Go-Jek untuk lebih membantu memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

"Kalau mereka susah usahanya, Go-Jek akan ciptakan platform agar micro entrepreneur bisa meningkatkan penghasilannya dengan memberi layanan kepada middle to upper consumer di aplikasi kami. Inovasi ini kami gabungkan sehingga orang yang mampu dan perlu penghasilan bisa terhubung," kata Nadiem.

Lebih lanjut, Go-Jek juga menegaskan bahwa perusahaan unicorn ini bakal melebarkan sayapnya ke Papua. "Saya rasa dalam 6-12 bulan ke depan (Go-Jek akan beroperasi ke Papua)," ujar Nadiem.

 

Kolaborasi Go-Jek dan Astra

Astra dan Go-Jek
CEO Go-Jek Nadiem Makarim (kiri), Menkominfo Rudiantara, dan Presdir Astra International Prijono Sugiarto setelah penandatanganan kesepakatan investasi Astra kepada Go-Jek di Jakarta, Senin (12/2/2018). Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Sekadar informasi, Go-Jek kini sudah membuka layanannya di berbagai kota di pulau-pulau Indonesia kecuali Papua.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, dengan kerja sama antara keduanya, Astra juga bisa mempercepat Go-Jek beroperasi di ujung timur Indonesia.

"Salah satu (layanan Go-Jek) yang belum hadir adalah di Papua. Kami memiliki main dealer sepeda motor kuat di sana (Papua), nanti kami bisa kolaborasi," kata Prijono.

Selain itu, Prijo juga mengatakan, Astra memiliki 4.000 AHAS (pusat servis resmi) yang tersebar di Indonesia. "Ini bisa membantu tugas Go-Jek untuk melayani konsumen," katanya.

 

Pangsa Pasar Astra

Servis Sepeda Motor Honda gratis
Servis sepeda motor Honda gratis khusus jurnalis di hari Pers Nasional. (Dok Astra Motor)

Tidak hanya itu, Prijono juga menuturkan, saat ini Astra memegang pangsa pasar 56 persen untuk kendaraan roda empat dengan jumlah penjualan 600 ribu unit.

Sementara untuk roda dua, Astra menguasai 75 persen pangsa pasar dengan jumlah penjualan 4,5 juta unit.

Bisnis keduanya memang berada dalam bidang transportasi. Go-Jek saat ini memiliki 600 ribu pengemudi ojek dan 200 ribu Go-Car di seluruh Indonesia.

Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap bisnis Go-Jek nantinya bisa merambah seluruh wilayah di  Indonesia.

"Saya harap Go-Jek ada di seluruh Indonesia. Untuk infrastrukturnya Palapa Ring di Indonesia Timur akhir tahun selesai dibangun," kata pria yang karib disapa Chief RA tersebut.

(Tin/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya