Liputan6.com, Jakarta - Go-Jek mengumumkan pendanaan senilai US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun dari Astra. Lantas, apa yang akan dilakukan Go-Jek dengan uang sebanyak itu?
Menurut President dan co-founder Go-Jek Andre Soelistyo, investasi ini akan digunakan untuk mempercepat inovasi perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
"Investasi akan digunakan untuk berinovasi lebih banyak lagi, sehingga akan berguna bagi driver, merchant, dan memberikan teknologi yang memberi nilai tambah bagi user kami. Go-Jek kan bisnisnya online to offline, inilah akan ditingkatkan," kata Andre dalam penandatanganan kerja sama Go-Jek dan Astra di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Lebih lanjut, CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengungkapkan, pendanaan juga akan difokuskan Go-Jek untuk lebih membantu memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kalau mereka susah usahanya, Go-Jek akan ciptakan platform agar micro entrepreneur bisa meningkatkan penghasilannya dengan memberi layanan kepada middle to upper consumer di aplikasi kami. Inovasi ini kami gabungkan sehingga orang yang mampu dan perlu penghasilan bisa terhubung," kata Nadiem.
Lebih lanjut, Go-Jek juga menegaskan bahwa perusahaan unicorn ini bakal melebarkan sayapnya ke Papua. "Saya rasa dalam 6-12 bulan ke depan (Go-Jek akan beroperasi ke Papua)," ujar Nadiem.
Â
Kolaborasi Go-Jek dan Astra
Sekadar informasi, Go-Jek kini sudah membuka layanannya di berbagai kota di pulau-pulau Indonesia kecuali Papua.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, dengan kerja sama antara keduanya, Astra juga bisa mempercepat Go-Jek beroperasi di ujung timur Indonesia.
"Salah satu (layanan Go-Jek) yang belum hadir adalah di Papua. Kami memiliki main dealer sepeda motor kuat di sana (Papua), nanti kami bisa kolaborasi," kata Prijono.
Selain itu, Prijo juga mengatakan, Astra memiliki 4.000 AHAS (pusat servis resmi) yang tersebar di Indonesia. "Ini bisa membantu tugas Go-Jek untuk melayani konsumen," katanya.
Â
Advertisement
Pangsa Pasar Astra
Tidak hanya itu, Prijono juga menuturkan, saat ini Astra memegang pangsa pasar 56 persen untuk kendaraan roda empat dengan jumlah penjualan 600 ribu unit.
Sementara untuk roda dua, Astra menguasai 75 persen pangsa pasar dengan jumlah penjualan 4,5 juta unit.
Bisnis keduanya memang berada dalam bidang transportasi. Go-Jek saat ini memiliki 600 ribu pengemudi ojek dan 200 ribu Go-Car di seluruh Indonesia.
Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap bisnis Go-Jek nantinya bisa merambah seluruh wilayah di Indonesia.
"Saya harap Go-Jek ada di seluruh Indonesia. Untuk infrastrukturnya Palapa Ring di Indonesia Timur akhir tahun selesai dibangun," kata pria yang karib disapa Chief RA tersebut.
(Tin/Jek)