Petinggi Facebook: Rusia Tidak Memengaruhi Pemilu AS

Berakhir sudah spekulasi keterlibatan Rusia pada pemilu AS. Wakil Presiden Periklanan Facebook, mengungkap bahwa Rusia tidak mempengaruhi pemilu lewat media sosial tersebut.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Feb 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2018, 17:00 WIB
Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump meniup air selama pidato keamanan nasional di Gedung Ronald Reagan di Washington, DC (18/12). Dalam pidatonya Trump menyatakan tentang strategi baru untuk Keamanan Nasional AS. (AFP Photo/Mandel Ngan)

Liputan6.com, California - Kabar pahit menyambangi pendukung Hillary Clinton yang belum bisa move on dari pemilu AS 2016.

Rob Goldman, Wakil Presiden Periklanan Facebook, menyampaikan lewat akun Twitter resminya perihal dugaan intervensi Rusia melalui Facebook.

Dalam cuitan Goldman pada 16 Februari 2018, ia menjelaskan bahwa tujuan utama iklan-iklan Rusia di Facebook bukanlah untuk mempengaruhi pemilu 2016.

"Kebanyakan pemberitaan tentang campur tangan Rusia melibatkan usaha mereka untuk memberikan efek pada hasil pemilu AS 2016. Saya telah melihat semua iklan-iklan Rusia dan saya bisa bilang dengan jelas bahwa mempengaruhi pemilu BUKANLAH tujuan utamanya," tulis Goldman.

Facebook memang sudah berkomitmen melakukan kerja sama penuh dengan Robert Mueller yang menjabat sebagai penasihat khusus (special counsel) dalam investigasinya pada keterlibatan Rusia pada pemilu.

Goldman menjelaskan tujuan utama Rusia adalah memecah belah pada rakyat AS lewat kebebasan berpendapat dan sosial media.

 

Media Pro-Hillary Dianggap Kurang Peduli

Kate McKinnon dan Hillary Clinton
Kate McKinnon dan Hillary Clinton. (The Hollywood Reporter)

Rob Goldman turut menyayangkan betapa media tampak kurang berminat meliput hasil investigasi itu.

Ia pun terang-terangan menyampaikan pendapatnya di Twitter.

"Mayoritas iklan Rusia muncul SETELAH pemilu. Kami sudah berbagi fakta itu, tapi hanya sedikit outlet (media) yang meliputnya karena hal itu tidak selaras dengan narasi utama media utama tentang Trump dan pemilu," lanjutnya.

Selama ini, memang pendukung Hillary Clinton kerap mencari kambing hitam atas kekalahan capres mereka, salah satu pihak yang disalahkan adalah Facebook.

Reaksi Trump

Ekspresi Donald Trump Saat Hadiri National Prayer Breakfast
Gaya Presiden AS Donald Trump saat memberikan pidato dalam acara National Prayer Breakfast di sebuah hotel di Washington DC (8/2). Acara tahunan ini dihadiri para pemimpin agama, politisi dan pejabat tinggi pemerintah. (AFP Photo/Mandel Ngan)

Presiden AS Donald Trump langsung mengomentari cuitan Rob Goldman dengan nada sarkastis.

"Para media berita palsu (fake news media) tidak pernah mengecewakan. Sulit mengabaikan fakta dari Wakil Presiden Periklanan Facebook, Rob Goldman!' tulis Trump di akun twitternya.

Trump juga mengutip cuitan Goldman yang memberikan klarifikasi kalau tujuan utama Rusia bukanlah mempengaruhi pemilu.

Sejak dilantik, Trump memang konsisten mengecam apa yang ia sebuah sebagai "The Russian Hoax" (hoax Rusia).

Sebetulnya Trump juga curiga perihal adanya intervensi politik lewat sosial media, tetapi ia menolak tuduhan Rusia melakukan kolusi dengan tim kampanyenya.

"Aku tidak pernah bilang Rusia tidak campur tangan di pemilu, aku bilang, 'bisa saja Rusia, atau Tiongkok atau negara lain, atau bisa saja jenius seberat 181 kg yang duduk di kasur dan bermain dengan komputernya."' Hoax Russia adalah bahwa kampanye Trump berkolusi dengan Rusia - tidak pernah!" cuit Trump.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya