Liputan6.com, Jakarta - Aktor sekaligus komedian Jim Carrey mengumumkan bahwa ia telah menghapus halaman Facebook miliknya dan meninggalkan semua "aset" Facebook yang ia miliki.
Tindakan tersebut dilakukan karena Jim--sapaan akrabnya--menganggap bahwa Facebook mengambil untung dari intervensi Rusia pada Pemilu Amerika Serikat.
Jim juga menilai bahwa Facebook tidak melakukan usaha yang cukup untuk menghentikan hal tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kicauannya, Jim Carrey menyertakan karikatur Mark Zuckerberg berlatar coretan merah dan simbol thumb down dengan tagar #UnfriendFacebook, serta menjuluki Facebook sebagai Fakebook.
Â
I’m dumping my @facebook stock and deleting my page because @facebook profited from Russian interference in our elections and they’re still not doing enough to stop it. I encourage all other investors who care about our future to do the same. #unfriendfacebook pic.twitter.com/KHWgZzhhmp
— Jim Carrey (@JimCarrey) February 6, 2018
Lewat akun Twitter pribadinya, komedian berusia 56 tahun itu memang sering menggunakan karikatur untuk mengolok-olok figur yang ia tidak sukai.
Pada kenyataannya, saat Pemilu AS 2016, Facebook kerap dijadikan kambing hitam pendukung Hillary Clinton karena dianggap lalai menanggulangi berita-berita palsu buatan Rusia.
Pernyataan Mark Zuckerberg Terkait Pengaruh Rusia pada Pemilu
Dalam pernyataan yang tertulis di akun resminya di Facebook, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook telah berupaya untuk menguak akun-akun palsu yang berasal dari Rusia.
Ketika ditemukan, Facebook langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak Penasihat Khusus yang dipimpin mantan direktur FBI, Robert Mueller.
Zuck--begitu karib disapa, juga berkomitmen bahwa pihaknya akan terus mencari "pemain-pemain" asing, termasuk kelompok-kelompok dari Rusia maupun dari bekas negara-negara Soviet.
Untuk waktu mendatang, Zuck juga berkomitmen untuk menambah investasi dalam bidang keamanan dan integritas pemilu.
Pihak Facebook pun akan menggandakan anggota tim yang bekerja dalam integritas pemilu. Tercatat, total 250 orang personel akan ditambahkan untuk berfokus pada keamanan dan keselamatan komunitas Facebook.
Komitmen Facebook juga tidak terbatas pada pemilu di Amerika Serikat. Zuck bahkan berniat untuk membangun channel agar bisa berkoordinasi dengan otoritas Pemilu di berbagai negara untuk mencegah pengaruh pemain-pemain jahat yang menggunakan Facebook untuk menyebar pengaruh negatif di sepanjang periode pemilu.
Advertisement
Tidak Menanggapi dengan Serius
Sebelumnya, Roger McNamee yang merupakan mentor Mark Zuckerberg telah berupaya memperingatkan Facebook tentang intervensi Rusia pada pemilu AS lewat Facebook.
Roger McNamee mengaku pihak Facebook tidak menerima peringatannya dengan serius.
Dilansir Business Insider, Kamis (18/1/2018), McNamee menulis sejumlah artikel di The Washington Monthly, The Washington Post, dan The Guardian, yang menjelaskan bahwa Facebook telah mengabaikan "aktor-aktor jahat" yang memanipulasi platform tersebut.
McNamee menilai bahwa Zuckerberg seharusnya mengakui bahwa ia telah menolak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para pengguna akibat beredarnya hoax di Facebook.
Roger McNamee kesal melihat sikap Facebook yang terkesan lepas tangan. Ia berujar bahwa "platform tersebut dieksploitasi oleh banyak pemain-pemain jahat, termasuk suporter ekstremis, tetapi manajemen mengklaim bahwa perusahaan mereka tidak bertanggung jawab".
(Tom/Jek)