Jim Carrey Mendadak 'Pensiun' dari Facebook, Ada Apa?

Jim Carrey ternyata masih 'baper' terhadap hasil pemilu 2016. Ia sampai-sampai mengajak publik untuk meninggalkan Facebook.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Feb 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 18:00 WIB
Festival Film Toronto-Jim Carrey
Aktor Jim Carrey berpose saat menghadiri pemutaran perdana "Jim & Andy: The Great Beyond" selama Festival Film Internasional Toronto 2017 di Winter Garden Theatre di Toronto, Kanada (11/9). (Phillip Faraone/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Aktor sekaligus komedian Jim Carrey mengumumkan bahwa ia telah menghapus halaman Facebook miliknya dan meninggalkan semua "aset" Facebook yang ia miliki.

Tindakan tersebut dilakukan karena Jim--sapaan akrabnya--menganggap bahwa Facebook mengambil untung dari intervensi Rusia pada Pemilu Amerika Serikat.

Jim juga menilai bahwa Facebook tidak melakukan usaha yang cukup untuk menghentikan hal tersebut.

Dalam kicauannya, Jim Carrey menyertakan karikatur Mark Zuckerberg berlatar coretan merah dan simbol thumb down dengan tagar #UnfriendFacebook, serta menjuluki Facebook sebagai Fakebook.

 

Lewat akun Twitter pribadinya, komedian berusia 56 tahun itu memang sering menggunakan karikatur untuk mengolok-olok figur yang ia tidak sukai.

Pada kenyataannya, saat Pemilu AS 2016, Facebook kerap dijadikan kambing hitam pendukung Hillary Clinton karena dianggap lalai menanggulangi berita-berita palsu buatan Rusia.


Pernyataan Mark Zuckerberg Terkait Pengaruh Rusia pada Pemilu

Pegang Teropong, Ini Gaya Putin Saat Tonton Latihan Perang
Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua kanan) didampingi oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kedua kiri) menyaksikan latihan militer Rusia Zapad-2017 dengan Belarus di Luzhsky di wilayah Leningrad (18/9). (AFP Photo/Sputnik/Mikhail Klimentyev)

Dalam pernyataan yang tertulis di akun resminya di Facebook, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook telah berupaya untuk menguak akun-akun palsu yang berasal dari Rusia.

Ketika ditemukan, Facebook langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak Penasihat Khusus yang dipimpin mantan direktur FBI, Robert Mueller.

Zuck--begitu karib disapa, juga berkomitmen bahwa pihaknya akan terus mencari "pemain-pemain" asing, termasuk kelompok-kelompok dari Rusia maupun dari bekas negara-negara Soviet.

Untuk waktu mendatang, Zuck juga berkomitmen untuk menambah investasi dalam bidang keamanan dan integritas pemilu.

Pihak Facebook pun akan menggandakan anggota tim yang bekerja dalam integritas pemilu. Tercatat, total 250 orang personel akan ditambahkan untuk berfokus pada keamanan dan keselamatan komunitas Facebook.

Komitmen Facebook juga tidak terbatas pada pemilu di Amerika Serikat. Zuck bahkan berniat untuk membangun channel agar bisa berkoordinasi dengan otoritas Pemilu di berbagai negara untuk mencegah pengaruh pemain-pemain jahat yang menggunakan Facebook untuk menyebar pengaruh negatif di sepanjang periode pemilu.


Tidak Menanggapi dengan Serius

Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Sebelumnya, Roger McNamee yang merupakan mentor Mark Zuckerberg telah berupaya memperingatkan Facebook tentang intervensi Rusia pada pemilu AS lewat Facebook.

Roger McNamee mengaku pihak Facebook tidak menerima peringatannya dengan serius.

Dilansir Business Insider, Kamis (18/1/2018), McNamee menulis sejumlah artikel di The Washington Monthly, The Washington Post, dan The Guardian, yang menjelaskan bahwa Facebook telah mengabaikan "aktor-aktor jahat" yang memanipulasi platform tersebut.

McNamee menilai bahwa Zuckerberg seharusnya mengakui bahwa ia telah menolak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para pengguna akibat beredarnya hoax di Facebook.

Roger McNamee kesal melihat sikap Facebook yang terkesan lepas tangan. Ia berujar bahwa "platform tersebut dieksploitasi oleh banyak pemain-pemain jahat, termasuk suporter ekstremis, tetapi manajemen mengklaim bahwa perusahaan mereka tidak bertanggung jawab".

(Tom/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya