Mengenal Ant Financial, Unicorn Terbesar di Dunia

Ant Financial dikenal sebagai perusahaan finansial teknologi paling berharga di dunia dengan valuasi mencapai US$ 150 miliar.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Apr 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 10:00 WIB
Ant Financial
Laman situs web Ant Financial (Foto: screenshot situs web Ant Financial)

Liputan6.com, Jakarta - Ant Financial dikenal sebagai perusahaan finansial teknologi paling berharga di dunia dengan valuasi mencapai US$ 150 miliar.

Pencapaian ini membuat Ant Financial sebagai startup unicorn terbesar di dunia, sekaligus memperlihakan besarnya antusias investor terhadap perusahaan asal Tiongkok itu.

Ant Financial sejak kehadirannya pada 2014 terus mengalami pertumbuhan cepat. Baru dua bulan lalu, para bankir dan investor membicarakan nilai perusahaan yang mendekati US$ 100 miliar. Namun, kini valuasinya disebut telah mencapai US$ 150 miliar.

Ant Financial adalah salah satu dari ratusan unicorn yang dimiliki Tiongkok saat ini. Unicorn merupakan sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Untuk mengetahui lebih banyak soal Ant Financial, berikut sejumlah informasi pentingnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/4/2018).

Apa Itu Ant Financial?

Bisnis paling terkenal milik Ant Financial adalah Alipay, yang merupakan pemain terbesar di pasar pembayaran online Tiongkok.

Perusahaan juga menjual berbagai produk manajemen dan menawarkan pinjaman kecil dan skor kredit. Pendiri raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba Group Holding, Jack Ma, mengontrol bisnis Ant Financial.

Para analis di Barclays memperkirakan pembayaran online menyumbang 55 persen dari total US$ 8,9 miliar pendapatan Ant Financial pada tahun lalu.

Namun, mereka memprediksi jumlahnya akan menurun sepertiga pada 2021 karena perusahaan fokus mendorong 600 juta penggunanya lebih banyak menggunakan layanannya yang lain dengan margin lebih tinggi.

Bisnis Ant Financial yang terus tumbuh didorong pengungkapan perusahaan tentang data kinerja tambahan, tapi bukan laporan finansial keseluruhan.

Strategi ini dinilai berhasil menarik perhatian para investor dan analis. Selain itu, statusnya sebagai salah satu bagian dari grup teknologi terbesar di Tiongkok juga memengaruhi popularitasnya.

"Kesempatan untuk berinvestasi di super unicorn seperti Ant tidak terlalu sering didapatkan, bahkan di Tiongkok, yang Anda lihat terjadi 'ledakan' teknologi selama bertahun-tahun. Jika Anda melewatkan yang satu ini, Anda tidak tahu kapan yang selanjutnya akan datang," ungkap salah seorang investor Ant Financial.

Tantangan Ant Financial

Ant Financial
Unit bisnis Ant Financial (Foto: screenshot situs web Ant Financial)

Ant Financial yang diprediksi akan melantai di bursa dua tahun lagi, telah menargetkan memiliki dua miliar pengguna di dunia dalam 10 tahun mendatang. Perusahaan juga telah berinvestasi di luar negeri, termasuk membeli saham perusahaan pembayaran India bernama Paytm dan perusahaan teknologi finansial Thailand, Ascend Money.

"Ant mengambil pandangan yang sangat strategis mengenai ekspansi internasional, dengan investasi yang memiliki target jelas, usaha gabungan dan kerja sama di berbagai wilayah. Meski Tiongkok tetap menjadi inti bisnis mereka, saya tidak akan meremehkan pontensi keuntungan dari usaha internasional mereka," ungkap pimpinan finansial teknologi Asia Pasifik di EY, James Lloyd.

Kendati demikian, bukan berarti langkah Ant Financial akan selalu mulus. Masalah kemungkinan akan datang dari negaranya sendiri.

Tiongkok dikenal memiliki perubahan peraturan tidak terduga, yang dapat membuat bisnis tergelincir. Pada tahun lalu, misalnya, regulator setempat tiba-tiba mengambil langkah untuk mengendalikan pasar pinjaman online, yang merupakan kunci pertumbuhan untuk Ant Financial.

"Berbagai hal yang dilakukan Ant sebenarnya cukup inovatif dan baru. Semuanya mungkin bisa berhasil pada tahun ini, tapi tidak untuk tahun depan, tergantung pada regulasi Tiongkok. Sulit untuk menganalisis nilainya," jelas seorang analis ekuitas yang berbasis di Hong Kong.

Tiongkok Cetak Ratusan Startup Unicorn

Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Terlepas dari kesuksesan Ant Financial, Tiongkok merupakan penyumpang startup unicorn terbanyak di dunia. Jumlah startup unicorn di Tiongkok diprediksi sudah mencapai 164 dengan nilai gabungan US$ 628,4 miliar.

Mengutip informasi dari South China Morning Post, data tersebut merupakan hasil studi dari Kementerian Sains dan Teknologi dan perusahaan konsultan di Beijing berjudul 2017 China Unicorn Enterprise Development Report.

Jumlah startup unicorn di Tiongkok melebihi Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam memiliki 132 startup unicorn per akhir 2017, dengan nilai lebih dari US$ 700 miliar, dari hanya US$ 35 miliar pada 2009.

Sepuluh startup top asal Tiongkok mengklaim memiliki valuasi melebihi US$ 10 miliar, atau yang kini dikenal dengan julukan decacorn. Beberapa di antaranya adalah Ant Financial milik Alibaba Group Holding, Didi Chuxing, Xiaomi, dan Alibaba Cloud.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya