Alipay Kantongi Lebih dari 450 Juta Pengguna Aktif

Kini, Ant Financial menyediakan pembayaran bagi lebih dari 450 juta pengguna aktif di Tiongkok dan sekitarnya melalui produk aplikasi Alipay

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Apr 2017, 18:39 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 18:39 WIB
Alipay
Alipay. Dok: scmp.com

Liputan6.com, Jakarta - Sejak didirikan pada 2004 hingga saat ini, Alipay telah berkembang pesat. Misalnya, pada 2005, perusahaan telah menghadirkan layanan pelanggan (customer service) 24 jam non-stop.

Kemudian pada 2006, Alipay mulai bekerja sama dengan berbagai perusahaan, termasuk perbankan. Tiga tahun setelah didirikan, Alipay tecatat memiliki 50 juta pelanggan, padahal saat itu hanya 30 juta orang yang menggunakan kartu kredit di Tiongkok.

Makin dewasa usia Alipay, kian banyak pencapaian yang dilakukan, misalnya masuk ke mobile platfom dan bisa dipakai untuk berbagai jenis transaksi pembayaran.

Pada 2014, Alipay re-branding menjadi Ant Financial Services Group. Kini, Ant Financial menyediakan pembayaran bagi lebih dari 450 juta pengguna aktif di Tiongkok dan sekitarnya melalui produk aplikasi Alipay.

Alipay bisa dipakai untuk membayar transaksi transportasi online, hotel, membeli tiket bioskop, membayar sejumlah tagihan, pembayaran jasa dokter, dan membeli produk keuangan serta mengelolanya.

Ant Financial pun makin melebarkan sayapnya ke luar Tiongkok dengan berbagai kerja sama, misalnya dengan partner lokal di India, Asia Tenggara, dan Korea Selatan untuk nenghadirkan pembayaran secara digital dan layanan finansial yang inovatif bagi pengguna lokal.

Terbaru, platform pembayaran Ant Financial akan mulai beroperasi di Indonesia melalui platform sosial BlackBerry Messenger (BBM) yang kini dikelola oleh Emtek. Tercatat, BBM saat ini memiliki 63 juta pengguna di Tanah Air.

BBM juga telah bertransformasi dari aplikasi pesan menjadi platform yang menyediakan berbagai layanan untuk memudahkan penggunanya.

Joint venture antara keduanya akan menawarkan teknologi pembayaraan mobile ke e-Commerce, layanan over the top (OTT), layanan online to offline (O2O) serta berbagai merchant yang ingin meningkatkan layanan pembayarannya.

(Tin/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya