Facebook Bakal Tarik Biaya dari Pengguna?

Opsi Facebook berlangganan disebut menjadi salah satu upaya raksasa media sosial itu mendapatkan kembali kepercayaan pengguna.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Mei 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 16:00 WIB
Facebook
logo facebook di HP (sumber: snopes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Semenjak skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook mencuat, ada isu lain yang juga muncul ke permukaan. Isu tersebut adalah menghadirkan layanan berbayar tanpa iklan.

Menurut sumber anonim yang dikutip dari Bloomberg, Sabtu (5/5/2018), Facebook tengah mempertimbangkan untuk menyediakan layanan tanpa iklan. Harapannya, layanan berbayar ini dapat menarik lebih banyak pengguna.

Sekadar informasi, kehadiran iklan di Facebook memang sudah tertarget dan spesifik. Namun, sejak kasus penyalahgunaan data terkuak, banyak pengguna yang enggan memakai media sosial itu karena merasa dijejali dengan iklan yang terlalu personal.

Ia menyebut, Facebook sebenarnya sudah memikirkan opsi berbayar ini beberapa tahun lalu. Namun, kasus penyalahgunaan data ini menjadi momentum internal bagi perusahaan untuk kembali memikirkan ulang rencana tersebut.

Kendati demikian, rencana ini masih belum pasti dan bukan tidak mungkin tak akan dilanjutkan. Raksasa media sosial itu dilaporkan masih menolak untuk berkomentar mengenai rumor kehadiran layanan berbayar ini.

CEO Facebook Mark Zuckerberg sendiri dilaporkan juga sempat memikirkan opsi berlangganan semacam ini. Meski tak dimaksudkan untuk mengubah model bisnis yang diusungya, opsi ini diambil untuk kembali mendapatkan kepercayaan pengguna.

Terlebih, perusahaan kini sedang dilanda krisis kepercayaan publik. Banyak di antara pengguna bertanya-tanya apakah data yang dikumpulkan Facebook untuk iklan, tak digunakan untuk keperluan lain.

Iklan memang telah menjadi sumber pendapatan besar bagi Facebook. Perusahaan ini menghasilkan hampir seluruh pendapatannya tahun lalu dari penjualan iklan yang tertarget langsung ke pengguna.


Membahas soal Facebook Berbayar

CEO Facebook Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan untuk bersaksi di hadapan Komite Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). (AP Photo/Alex Brandon)

Di sisi lain, para petinggi perusahaan tengah dilanda pertanyaan sulit dari para karyawan mengenai apakah Facebook masih harus mempertahankan iklan yang berbasis politik.

Sekadar mengingatkan, iklan politik di Facebook disebut-sebut sempat membuat publik di Amerika Serikat terpecah menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2016.

Chief Operating Officer Sheryl Sandberg sempat mengungkap pihaknya terbuka untuk sejumlah bentuk monetisasi bagi perusahaan, termasuk layanan berbayar.

Namun, berbanding terbalik dengan Sandberg, CEO Facebook Mark Zuckerberg menolak gagasan ini secara halus. Dalam testimoninya di depan parlemen Amerika Serikat (AS), Zuckerberg hanya mengatakan terbuka terhadap kemungkinan versi berbayar dari Facebook.

Senator Orrin Hatch yang sempat bertemu dengan Zuckerberg pada 2010 menanyakan kepada Zuck dalam rapat dengar pendapat terkait penyalahgunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica.

"Anda mengatakan saat itu Facebook akan selalu gratis. Apakah itu masih tujuan Anda?" tanya Hatch.

Zuckerberg pun memberikan jawaban. "Ya, senator. Akan selalu ada versi gratis dari Facebook. Ini adalah misi kami untuk membantu menghubungkan siapa pun di seluruh dunia dan mendekatkan dunia kepada setiap orang," kata Zuckerberg.

"Untuk melakukannya, kami percaya masih diperlukan layanan yang bisa dijangkau oleh semua orang," kata Zuckerberg melanjutkan jawabannya.


Menepis Adanya Layanan Berbayar

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Dengan tetap menghadirkan versi Facebook gratis, pemilik platform Instagram dan WhatsApp ini tampaknya sekaligus menyingkirkan ide kehadiran Facebook berbayar yang hadir untuk menghindari pengumpulan data pengguna dan iklan tertarget seperti saran banyak orang.

Sebelumnya saat Chief Operational Officer Facebook Sheryl Shandberg ditanya tentang opsi layanan Facebook berbayar, dirinya memberikan jawaban ambigu.

"Dapatkah Anda menghadirkan tool yang mengatakan, 'saya tidak ingin Facebook memakai data pribadi saya untuk iklan tertarget'," tanya seseorang pada Shandberg.

Sandberg pun memberikan jawaban, "Kami memiliki berbagai pilihan, kami tidak memiliki pilihan di level tertinggi, yakni opsi produk berbayar."

Salah satu tokoh kenamaan yang juga mendukung ide Facebook berbayar adalah co-founder Apple Steve Wozniak. Usai ramai kasus skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook, ia mengungkapkan dirinya lebih mendukung apabila ada layanan Facebook berbayar.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya