Facebook Akui Berbagi Data dengan Vendor Smartphone Tiongkok

Facebook mengakui, menjalin kerja sama terkait data pengguna dengan empat perusahaan Tiongkok. Diketahui, salah satu perusahaan vendor smartphone yang juga bermitra dengan Facebook adalah Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jun 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 16:00 WIB
Facebook Indonesia
Facebook Indonesia. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Facebook mengakui, telah menjalin kerja sama terkait data pengguna dengan empat perusahaan Tiongkok. Diketahui, salah satu perusahaan vendor smartphone yang juga bermitra dengan Facebook adalah Huawei.

Kerja sama antara Facebook dengan vendor smartphone Tiongkok terkait data pengguna itupun mendapatkan sorotan dari badan intelijen Amerika Serikat, terutama karena masalah keamanan.

Mengutip Reuters, Rabu (6/6/2017), Facebook menyebut, selain Huawei, perusahaan pembesut smartphone dan komputer Lenovo, serta Oppo, dan TCL merupakan beberapa dari 60 perusahaan (termasuk Apple) di dunia yang mendapatkan akses ke data pengguna.

Akses ini didapatkan setelah semuanya menandatangani kontrak untuk membuat pengalaman penggunaan Facebook lewat smartphone jadi lebih baik.

Sejumlah anggota Kongres pun langsung meningkatkan perhatian terhadap hal ini. Anggota Kongres menganggap, data milik teman pengguna bisa jadi telah diakses tanpa sepengetahuan si pemilik data.

Facebook pun membantah hal ini dan berkilah, akses data diberikan agar memungkinkan pengguna mengakses fitur-fitur Facebook melalui smartphone.

Facebook juga menyebut, lebih dari setengah kemitraan dengan vendor smartphone telah selesai. Termasuk dengan Huawei yang kemitraannya akan disetop pada Minggu ini, juga dengan tiga perusahaan Tiongkok lainnya.

Gara-gara masalah ini, perusahaan telekomunikasi Tiongkok juga mendapatkan sorotan dari pejabat inteligen AS. Para pejabat berpendapat, Facebook telah memberikan kesempatan bagi mata-mata asing untuk mengancam keamanan AS.

Senator Mark Warner, Wakil Kepala Intelligence Committee mempertanyakan kepada Facebook soal Huawei yang turut menerima data pengguna Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Perhatian Kongres

Facebook
Facebook (AP Photo/Jeff Chiu, File)

"Berita yang menyebut Facebook menyediakan hak khusus API ke vendor smartphone seperti Huawei dan TCL meningkatkan perhatian kami. Saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana Facebook memastikan data pengguna tidak jatuh ke server Tiongkok," kata Warner.

Salah satu pejabat Facebook mengatakan, perusahaan samgat berhati-hati memberikan akses data ke perusahaan Tiongkok.

"Facebook bersama perusahaan teknologi lainnya telah bekerja dengan mereka dan perusahaan Tiongkok lainnya untuk mengintegrasikan layanan ke perangkat telepon," kata Vice President Mobile Partnership Facebook Francisco Varela.

"Integrasi API Facebook dengan Huawei, Lenovo, Oppo, dan TCL dikontrol dari awal dan kami menyetujui pengalaman Facebook yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan ini," tutur Varela.

Dia juga menekankan kepada Kongres, integrasi informasi Facebook dengan Huawei tersimpan dalam perangkat, bukan di server milik Huawei.

 


Minta Penjelasan dari Mark Zuckerberg

CEO Facebook Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan untuk bersaksi di hadapan Komite Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). (AP Photo/Alex Brandon)

Senate Commerce Committee atau Komite yang menangani masalah perniagaan meminta agar CEO Facebook Mark Zuckerberg merespon hal ini.

Komite ingin, Zuck yang memberikan laporan langsung apakah data pengguna telah dibagikan pada 60 vendor smartphone.

Apalagi, baru beberapa minggu setelah bos jejaring sosial tersebut berjanji akan mengubah praktiknya setelah perusahaan politik mendapatkan akses ke data jutaan pengguna.

Kendati demikian, hal ini dibantah oleh VP Product Partnership Facebook Ime Archibong. Dia menyebut bahwa kasus perjanjian kerja sama terkait data yang melibatkan Facebook dan vendor smartphone tidak sama dengan kasus penyalahgunaan data oleh pihak ketiga, dalam hal ini Cambridge Analytica.

(Tin/)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya