Pesawat Antariksa Rusia Diklaim Paling Cepat di Dunia

Pesawat ini meluncur dari Baikonur Cosmodrone di Kazakshtan pukul 17:51 waktu setempat dan mendarat di Stasiun Luar Angkasa pada pukul 21.31

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Jul 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2018, 12:00 WIB
Pesawat
Virgin Galactic, pesawat komersial luar angkasa pertama di dunia. (Foto: Mashable)

Liputan6.com, Kazakhstan - Pesawat antariksa buatan Rusia, diklaim memiliki laju paling cepat di dunia untuk saat ini.

Dalam penerbangan terbarunya, pesawat Badan Antariksa Rusia tersebut mampu menghabiskan waktu hanya dalam kurang dari empat jam untuk menggapai Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station).

Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Senin (16/7/2018), pesawat kargo bernama Progress 70 tersebut bertugas untuk mengirim barang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Untuk diketahui, Progress 70 meluncur dari Baikonur Cosmodrone di Kazakshtan pukul 17:51 waktu setempat dan mendarat di Stasiun Luar Angkasa pada pukul 21.31. Pesawat mendarat dengan roket tipe Soyuz-2.

Di dalam pesawat tersimpan sekitar tiga ton makanan, bensin, dan keperluan persediaan harian untuk para astronot. Pesawat masih akan 'parkir' di Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga Juni 2019.

Kecepatan pesawat Progress 70 terbilang sangat mengesankan. Pasalnya, pesawat antariksa biasanya menghabiskan waktu yang cukup lama--tiga hari, lebih tepatnya--untuk meraih Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Rekor pesawat antariksa tercepat, sebelumnya masih dimiliki oleh pesawat Rusia bernama Soyuz yang mampu mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional hanya dalam waktu kurang dari enam bulan. Namun, kini akhirnya rekor tercepat direngkuh oleh Progress 70.

Rusia Akhirnya Bangun Hotel Mewah Pertama di Luar Angkasa

Hotel Luar Angkasa
Aurora Station, hotel luar angkasa pertama di dunia. (Foto: Orionspan.com)

Kabar Rusia bakal membangun sebuah hotel mewah pertama di luar angkasa memang sudah berhembus sejak 2010.

Namun kini, Negeri Beruang Merah tersebut akhirnya benar-benar mewujudkan rencananya dengan membangun sebuah hotel bintang lima di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station).

Menurut informasi yang dilansir Popular Mechanics, Sabtu (23/12/2017), karena berlokasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional, hotel tersebut otomatis akan berada di lintasan orbit Bumi.

Namun, hotel yang dibangun Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) tersebut tidak akan sama dengan hotel mewah yang ada di Bumi. Hotel ini justru akan berbentuk kabin privat dengan jendela yang lebarnya sekitar 16 inci. Ia juga akan dilengkapi fasilitas-fasilitas mewah lain, mulai dari kamar mandi, peralatan fitness, hingga Wi-Fi.

Karena hotel ini ada di luar angkasa, yang menginap pun harus dibantu oleh para astronot profesional, mengingat hotel tidak memiliki gravitasi sama sekali. Berjalan pun otomatis akan melayang di dalamnya.

Bernama NEM-1

Hotel tersebut diberi nama "NEM-1". Secara keseluruhan, hotel berbentuk modul ini memiliki panjang 15,5 meter dan bobot 20 ton. Setiap ruangan dari hotel diungkap memiliki tekanan hingga 92 meter kubik.

Hotel yang akan 'ditempelkan' di Stasiun Luar Angkasa Internasional ini akan memiliki empat ruang tidur. Selain itu, hotel juga akan punya dua modul dengan beberapa ruangan serba guna.

Meski begitu, hotel baru bisa digunakan pada 2021 mendatang. Untuk sekarang, semua modul telah disiapkan dan akan segera dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Hotel luar angkasa yang dibangun Roscosmos sebetulnya sejalan dengan proyek wisata luar angkasa yang sudah lebih dulu dijalankan beberapa perusahaan antariksa lain.

Saat ini, yang memipin bisnis tersebut adalah perusahaan Amerika Serikat, Blue Origin dan Virgin Galactica. Perusahaan pesawat luar angkasa Rusia, KosmoKurs sebentar lagi juga akan bersaing sehat di bisnis ini.

Roscosmos menerima design KosmoKurs yang menggunakan roket yang bisa digunakan kembali dan pesawat luar angkasa, yang bisa mengangkut turis ke luar angkasa, 124 mil di atas permukaan bumi.

KosmoKurs sendiri direncanakan akan mulai menerbangkan armadanya di 2020. Setiap penerbangan akan berlangsung selama 15 menit.

Selama 5 hingga 6 menit dari durasi tersebut, penumpang akan mengapung seperti astronot di Stasiun Angkasa Internasional dan langsung diantar ke hotel NEM-1.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya