Siap-Siap, Pengguna Android Lawas Bakal Tak Bisa Pakai Chrome

Google dilaporkan telah mengubah spesifikasi minimun sistem Android yang dapat menjalankan Chrome, menjadi Android 4.4.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Okt 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2018, 09:00 WIB
Tampilan baru Google Chrome
Tampilan baru Google Chrome (Foto: The Next Web)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar kurang baik bagi pengguna Android lawas, terutama yang biasa memakai Chrome. Alasannya, Google telah mengubah spesifikasi minimun sistem operasi yang dapat menjalankan peramban itu.

Berdasarkan laporan XDA, tingkat minimun API untuk aplikasi Chrome mobile akan dinaikkan dari 4.1 menjadi 4.4. Dengan kata lain, perangkat yang masih menjalankan Jelly Bean tidak dapat menggunakan peramban itu.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (8/10/2018), diperkirakan ada sekitar 32 juta perangkat Android yang terdampak perubahan ini. Perkiraan itu diketahui dari distribusi Jelly Bean (4.1 hingga 4.3) yang masih ada di sekitar 3,2 persen dari keseluruhan perangkat Android.

Kendati demikian, belum dapat dipastikan kapan Google akan menerapkan perubahan ini. Jika perubahan ini benar-benar dilakukan, Android Kit Kat akan menjadi Android paling lawas yang dapat menjalankan Google Chrome.

Oleh sebab itu, pengguna Android lawas harus berpikir untuk mulai beralih ke peramban lain yang masih mendukung atau cara lain yang dapat adilakukan adalah beralih menggunakan perangkat Android versi terbaru.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Perangkat Android Masih Didominasi Nougat

Android Nougat
Ilustrasi Android Nougat (Sumber:Google)

Sekadar informasi, angka distribusi sistem operasi Android terbaru kembali dirilis. bulan lalu Berdasarkan data di distribution dashboard developer Android, sebagian besar perangkat masih menggunakan versi Android Nougat.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (3/9/2018), Android 7.0 Nougat menguasai perangkat Android dengan distribusi mencapai 30,8 persen. Pembagiannya adalah versi 7.0 sebesar 10,5 persen, sedangkan 7.1 dengan 20,3 persen.

Setelah Nougat, yang selanjutnya banyak digunakan adalah Android 6.0 Marshmallow dengan distribusi sebesar 22,7 persen, turun dari periode Juli 23,5 persen.

Posisi selanjutnya ditempati oleh gabungan Android 5.0 dan 5.1 Lollipop dengan 19, 2 persen, diikuti Android KitKat dengan 8,6 persen.

Posisi lima besar ditutup oleh Jelly Bean versi 4.1.x-4.1.3 sebesar 3,5 persen, sedangkan Ice Cream Sandwich dan Gingerbread sama-sama masih digunakan pada 0,3 persen perangkat Android.

Adapun Android 8.0 dan 8.1 Oreo kini digunakan pada 14,6 persen perangkat Android, naik 12,1 persen dari periode sebelumnya.

Distribusi Oreo diyakini akan terus tumbuh sebelum Android Pie mulai tersedia ke lebih banyak perangkat pada akhir tahun ini.

Untuk saat ini, Android 9.0 tersebut baru tersedia untuk handset Pixel dan Essential Phone.

Distribution dashboard developer Android ini merupakan kumpulan data yang dikumpulkan oleh Google selama tujuh hari, yang berakhir ada 31 Agustus 2018. Versi dengan kurang dari 0,1 persen tidak ditampilkan dalam laporan ini.

Android Nougat Masih Berkuasa, Oreo Malah Loyo

Android
Android Nougat. Sumber: Google

Awal bulan ini, Google kembali merilis data distribusi sistem operasi (OS) Android. Berdasarkan data baru ini, Android Nougat masih merajai daftar penyebaran OS Android.

Dilansir GSM Arena, Selasa (2/10/2018), Android Nougat masih memimpin dengan 29,3 persen pangsa pasar. Namun jumlahnya turun dibandingkan sebelumnya, yakni 30,8 persen.

Selanjutnya, Android Marshmallow dengan 21,6 persen pangsa pasar dan Oreo menutup posisi tiga besar dengan 19,2 persen.

Posisi lima besar lainnya ditempati Android Lollipop gabungan versi 5.0 dan 5.1 dengan 18,3 persen dan KitKat 4.4 sebesar 7,8 persen pangsa pasar.

Android Jelly Bean saat ini hanya memiliki 3,2 persen pangsa pasar, serta Ice Cream Sandwich dan Gingerbread di posisi yang sama dengan 0,3 persen.

Data ini dikumpulkan selama tujuh hari yang berakhir pada 28 September 2018. Google tidak menampilkan versi Android dengan angka distribusi di bawah 0,1 persen.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya