Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan ride hailing Grab dilaporkan mengucurkan investasi sebesar US$ 100 juta atau berkisar Rp 1,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.278 per US$ 1) kepada startup pemesanan hotel asal India, Oyo.
Di luar dari investasi Grab, kedua perusahaan sama-sama mendapatkan investasi utama dari SoftBank Group Corp.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Reuters, Selasa (4/11/2018), sumber mengatakan, investasi oleh Grab ini merupakan bagian dari pendanaan US$ 1 miliar yang diumumkan Oyo pada September 2018. Dari total dana tersebut, US$ 800 juta berasal dari SoftBank dan lainnya.
Oyo tengah melakukan ekspansi dengan menumbuhkan bisnisnya di India dan Tiongkok. Selain itu, Oyo juga akan melakukan ekspansi ke sejumlah pasar internasional baru.
Adapun sejauh ini belum ada penjelasan tentang pengalokasian dana investasi dari Grab. Namun menurut sumber, kemungkinan akan mirip seperti kolaborasi teknologi Grab dengan Microsoft.
Â
Valuasi Grab
Grab sendiri merupakan salah satu layanan ride-hailing besar di Asia Tenggara. Valuasi perusahaan berkisar US$ 11 miliar ketika putaran pendanaan terakhir pada Agustus 2018.
Terkait kabar investasi di Oyo, Grab maupun startup tersebut belum memberikan konfirmasinya.
Â
Advertisement
Mengenal Oyo
Oyo Rooms atau dikenal dengan nama Oyo, merupakan perusahaan private perhotelan terbesar di India, terutama untuk hotel harga terjangkau.
Startup ini didirikan pada 2013 oleh Ritesg Agarwal, dan sejak itu bisnisnya terus tumbuh hingga mencapai 8.500 hotel di 230 kota di India, Malaysia, Uni Emirat Arab, Nepal, Tiongkok, dan Indonesia
Oyo bekerja sama dengan berbagai hotel untuk memberikan pengalaman yang sama di berbagai kota.
Bisnis Oyo pun terus berkembang. Pada September 2018, perusahaan meraih pendanaan sebesar US$ 1 miliar.
Sebagian besar atau US$ 800 juta dana dipimpin oleh Vision Fund milik SoftBank dengan partisipasi dari Lightspeed, Sequoia, dan Greenoaks Capital.
Oyo mengatakan, ada tambahan sebesar US$ 200 juta dari sejumlah investor lain. Kesepakatan pendanaan terakhir ini membuat valuasi perusahaan berusia lima tahun tersebut mencapai US$ 5 miliar.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini