Musim Liburan Rentan Serangan Hacker, Begini Cara Menangkalnya

Hacker suka dengan musim liburan karena para pakar keamanan akan rehat sejenak.

oleh Iskandar diperbarui 27 Des 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 07:00 WIB
Monas pada libur Natal 2018
Monas pada libur Natal 2018. (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Musim liburan Natal dan Tahun Baru telah tiba. Pada momen ini sejumlah karyawan meninggalkan aktivitas kerja dan umumnya para pakar keamanan akan rehat sejenak, sehingga hacker lebih leluasa menjalankan aksinya.

Sebelum kamu terlarut dalam kenyamanan liburan, persiapkan langkah-langkah terbaik dalam melindungi informasi perusahaan lewat gadget pribadi dari serangan hacker.

Jika perusahaan menerapkan strategi bring your own device (BYOD) yang baik dan para karyawan memiliki kesadaran akan potensi berbahaya dari penggunaan gawai saat bekerja, maka kamu berada di kondisi relatif aman.

Namun jika tidak, pada situasi mendesak perusahaan mengharuskan kamu untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah atau dari jarak jauh. Maka di situlah masalah terkait keamanan dunia maya dapat terjadi.

Penting untuk diingat bahwa mobile messenger digunakan pada beberapa bisnis di banyak perusahaan. Karyawan juga menyimpan informasi kontak para kolega dan mitra pada perangkat mereka.

Seseorang yang sedang berlibur dengan nyaman cenderung tidak akan memantau sesuatu dengan hati-hati seperti biasanya, termasuk pada smartphone.

 

Penjahat Siber Haus Data

Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Risiko berpisah dengan gadget favorit sangat besar selama liburan. Bahkan ada kemungkinan, jika terdapat perangkat yang dicuri atau hilang , pelaku akan menghapus data terlebih dahulu sebelum dijual, walaupun mereka yang haus akan data juga tetap mengintai.

Perlu diingat bahwa pelaku kejahatan siber dapat memperoleh akses ke informasi berharga tanpa harus melakukan kontak fisik pada smartphone, seperti mengeluarkannya dari kantong pemilik.

Banyak para karyawan dalam masa liburannya menggunakan Wi-Fi publik yang mungkin terlihat aman tetapi melibatkan risiko lebih besar, seperti pemantauan yang dilakukan melalui udara dan mencegat data.

Hal yang sama juga mungkin dapat terjadi pada pengisi daya USB di bandara dan tempat-tempat umum lainnya.

Pengisi daya USB juga dapat digunakan untuk mencuri data dari perangkat dan menginfeksinya dengan perangkat lunak berbahaya, seperti spyware.

 

Cara Mengurangi Risiko Kebocoran Data

Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Menurut Karpesky Lab, Kamis (27/12/2018), demi melindungi data perusahaan dari keterlibatan pihak luar, pihaknya menyarankan adanya pelatihan dasar-dasar keamanan informasi bagi para karyawan, termasuk tentang penggunaan smartphone dan tablet.

Bisa juga melakukan tindakan preventif lain yang segera dapat dilakukan sebelum memasuki masa liburan, seperti di bawah ini.

  • Jelaskan bahwa langkah-langkah keamanan yang tepat dapat membantu menjaga informasi pribadi seperti korespondensi, foto, detail kartu bank dan aman dari pengintaian yang tidak bertanggung jawab.
  • Mendorong karyawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara-cara sederhana dalam melindungi data pribadi.
  • Tekankan pada pentingnya enkripsi data, otentikasi dua faktor, dan kata sandi yang kuat, serta berdiskusi lebih lanjut tentang tindakan yang harus dilakukan jika sebuah perangkat akhirnya dicuri.
  • Edukasi karyawan tentang bahaya menggunakan Wi-Fi publik dan cara menjadikannya lebih aman (misalnya, dengan menggunakan VPN).
  • Anjurkan pengisian daya ponsel pintar pada stop kontak yang tidak melalui USB.
  • Jelaskan pentingnya memasang solusi antivirus yang andal dengan teknologi anti pencurian pada perangkat seluler pribadi.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya