Jepang Bersiap Bikin Medali Olimpiade 2020 dari Smartphone Bekas

Program tersebut diharapkan bisa rampung pada 31 Maret 2019 dan desain untuk medali olimpiade dan paralimpiade akan terungkap musim panas ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2019, 10:00 WIB
Terima Kasih Rio 2016, Sampai Jumpa di Tokyo 2020
Penari membentangkan bendera berlogo Olimpiade Tokyo 2020 saat acara penutupan Olimpiade Rio 2016 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, (22/8/2016). (AFP/Greg Baker)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memang sudah berencana untuk membuat medali penghargaan dari logam yang ditemukan pada limbah elektronik.

Diharapkan, program tersebut dapat rampung pada 31 Maret 2019 dan desain untuk medali olimpiade dan paralimpiade akan terungkap musim panas ini.

Dilansir dari The Verge pada Minggu (10/2/2019), panitia Olimpiade Tokyo 2020 mengharapkan dukungan yang besar dari masyarakat dan perusahaan di seluruh Jepang, serta dari atlet nasional maupun internasional. Sejauh ini, mereka telah mendaur ulang sekitar 47.488 limbah elektronik.

Angka tersebut termasuk lebih dari lima juta telepon bekas yang diserahkan di toko-toko NTT Docomo. Stasiun pengumpulan limbah juga ditempatkan di kantor pos dan fasilitas umum lainnya.

Target panitia untuk 2.700 kg perunggu telah terpenuhi sejak Juni 2018, sedangkan untuk emas sebesar 93,7 persen dari target 30.3 kg, adapun 85,4 persen dari target perak 4.100 kg telah terekstraksi pada Oktober 2018.

Masih Belum Terpenuhi

Kenalkan Miraitowa dan Someity Maskot Olimpiade Tokyo 2020
Maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, Miraitowa (kiri) dan Someity (kanan) saat debut mereka di Tokyo, Jepang, Minggu (22/7). Panitia mengatakan 16.769 sekolah di seluruh negeri ambil bagian dalam pemilihan maskot tersebut. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jumlah emas dan perak yang ditargetkan memang belum sepenuhnya terpenuhi, tetapi komite mengatakan akan ada cukup bahan untuk memenuhi target tersebut.

Sampah elektronik telah menjadi perhatian utama bagi pecinta lingkungan. PBB menggambarkan e-waste sebagai salah satu aliran limbah yang tumbuh paling cepat di dunia.

Ratusan Ribu Ton Limbah Elektronik

Pembangunan Venue Olimpiade Tokyo 2020
Pekerja menyelesaikan pembangunan Sea Forest Waterway selama tur media ke sejumlah venue Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Selasa (17/7). Sea Forest Waterway akan menjadi tuan rumah untuk cabang perahu kano dan perahu dayung. (AP/Eugene Hoshiko)

Jepang sendiri menghasilkan sekitar 650.000 ton limbah elektronik setiap tahun. Meski begitu, kurang dari 100.000 ton limbah dikumpulkan untuk memproduksi elektronik baru.

Namun, banyak kota di Jepang gagal untuk memenuhi target pengumpulan yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.

Harapannya bahwa prakarsa medali olimpiade ini, dapat mendorong lebih banyak daur ulang sampah elektronik.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya