Samsung Batasi Jumlah Produksi Galaxy Fold

Samsung dilaporkan tidak akan memproduksi Galaxy Fold dalam jumlah ysang sangat banyak seperti Galaxy S10.

oleh Andina Librianty diperbarui 18 Mar 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 10:00 WIB
Galaxy Fold
Galaxy Fold. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dilaporkan sudah mulai memesan berbagai material untuk perakitan massal Galaxy Fold pada akhir bulan ini. Namun, perusahaan tidak akan memproduksi smartphone tersebut dalam jumlah yang sangat besar.

Dilansir Phone Arena, Senin (18/3/2019), sejumlah sumber industri mengatakan, kecil kemungkinan Samsung akan memproduksi Galaxy Fold dalam skala besar. Pasalnya, smartphone itu kemungkinan juga tidak akan tersedia di banyak toko elektronik biasa.

Samsung disebut akan memposisikan smartphone layar lipat itu sebagai produk yang khusus dijual melalui operator, lengkap dengan berbagai layanan pendukungnya. Galaxy Fold dibanderol USD 1.980.

Lebih lanjut, Samsung dipredksi hanya akan memproduksi maksimal 100 ribu unit Galaxy Fold per bulan. Jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan tingkat produksi yang dijadwalkan untuk Galaxy S10, sebesar 3 juta sebulan.

Di luar labelnya sebagai perangkat super premium, kerumitan proses produksi juga disebut membuat perusahaan tidak bisa memproduksinya dalam skala besar.

Galaxy Fold merupakan salah satu smartphone lipat yang akan dirilis untuk konsumen pada tahun ini. Selain Samsung, Huawei juga memiliki produk serupa, Mate X, yang dijadwalkan segera melenggang di pasar.

Ups, Bos Huawei Sebut Galaxy Fold Tidak Bagus

Galaxy Fold
Galaxy Fold. (Doc: Samsung)

CEO bisnis mobile Huawei, Richard Yu, menyinggung desain smartphone layar lipat pesaing Mate X yakni Galaxy Fold. Ia secara tidak langsung menyebut desain Galaxy Fold tidak bagus.

Dikutip dari Business Insider, Yu mengatakan Huawei pada awalnya memiliki prototype smartphone lipat dengan desain mirip Galaxy Fold. Namun, pengembangannya dihentikan karena dinilai tidak bagus.

"Saya merasa memiliki dua layar, di bagian depan dan belakang, membuat smartphone terasa terlalu berat," ungkap Yu mengenai desain Galaxy Fold.

"Kami memiliki beberapa solusi, tapi kami membatalkannya. Kami memiliki tiga proyek yang dikerjakan bersamaan. Kami bahkan memiliki sesuatu yang lebih baik dari itu (Fold), yang saya hentikan. Produk itu buruk," sambungnya.

Huawei dan Samsung mengambil langkah berbeda untuk desain smartphone layar lipat. Huawei Mate X memiliki satu layar besar, yang untuk dijadikan sebuah ponsel, harus dilipat ke arah belakang.

Sementara Galaxy Fold memiliki dua layar, dengan salah satunya berukuran kecil. Untuk membuatnya seperti tablet, maka perangkat tersebut harus dibuka seperti membuka buku.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya