Gojek Bantah Dua Bos Go-Viet Hengkang dari Perusahaan

Menurut Gojek, keduanya bukan hengkang dari perusahaan, melainkan berganti posisi menjadi anggota dewan penasihat perusahaan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Apr 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 16:30 WIB
Go-Viet
Pakai Nama Go-Viet, Go-Jek resmi mengaspal di Vietnam. (Doc: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gojek membantah bahwa dua petinggi Go-Viet, anak perusahaannya di Vietnam, mengundurkan diri dari perusahaan.

Kedua petinggi yang dimaksud adalah CEO Go-Viet Duc Nguyen dan CGO Linh Nguyen.

Menurut Gojek, keduanya bukan hengkang dari perusahaan, melainkan berganti posisi menjadi anggota dewan penasihat perusahaan. Hal ini seiring dengan Go Viet akan terus melebarkan sayapnya.

Mengutip laman Tech in Asia, Senin (1/4/2019), sebelumnya banyak media luar negeri yang memberitakan bahwa kedua petinggi Go-Viet hengkang dari posisinya dan meminta Gojek kompensasi atas pekerjaannya.

Misalnya, Deal Street Asia menuliskan, Duc dan Linh mengundurkan diri dan meminta kompensasi sebesar USD 800 ribu dari Gojek.

Dalam laporannya, media tersebut menyebut para pengemudi Go-Viet tidak senang setelah perusahaan memperketat kebijakan terkait insentif bagi pengemudi setelah beberapa bulan beroperasi.

Bahkan, gara-gara pengetatan kebijakan itu pendapatan driver disebut-sebut turun hingga 20 persen.

Kendati begitu, pihak Go-Viet menilai artikel tersebut tidaklah benar.

"Beberapa perubahan manajemen memang tengah berlangsung di Go-Viet," tuturnya.

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Gojek menyebut, "Duc akan mengambil peran yang lebih luas sebagai penasihat untuk Go-Viet dan mitra strategisnya, yakni Gojek. Demikian juga Linh, keduanya akan terus berbasis di Vietnam."

Dalam pernyataan, Duc menyebutkan, "Kami telah meraih sukses besar di Vietnam dan saya berharap untuk membangun kesuksesan itu. Saya senang mengambil peran strategis baru ini, ketika kami melanjutkan ekspansi."

Gojek lebih lanjut menyebutkan, manajemen Go-Viet saat ini akan melanjutkan tanggung jawab operasional perusahaan.

Sementara itu, Chief Operation Officer Duc Phung mengatakan, "saya sangat senang Go-Viet telah memasuki fase kepemimpinan baru. Kami akan terus bekerja sama dengan Duc dan Linh, seiring dengan peran mereka yang baru."

Tentang Go-Viet

Pengendara ojek online Go-Viet. Dok: Theleader.vn
Pengendara ojek online Go-Viet. Dok: Theleader.vn

Sebelumnya, Gojek melakukan ekspansi pasar ke Vietnam sebagai pasar pertamanya di luar Indonesia. Go-Viet beroperasi di kota Ho Chi Minh pada Agustus tahun lalu.

Setelah menghadirkan layanan ojek online, Go-Viet juga menyediakan layanan pesan antar makanan yang diperluas hingga ibu kota Vietnam, Hanoi.

Gojek mengklaim, Go-Viet mendapatkan 40 persen pangsa pasar transportasi online di negara tersebut, hanya tiga bulan setelah launching.

Sementara, untuk layanan pesan antar makanannya, cukup memimpin di antara layanan serupa, hanya dua bulan setelah dirilis.

Hasil Survei, Grab Lebih Unggul

Pengendara ojek online Go-Viet. Dok: 24h.com.vn
Pengendara ojek online Go-Viet. Dok: 24h.com.vn

Meskipun demikian, berdasarkan hasil riset Kantar TNS per Januari 2019, Grab menjadi pilihan pertama untuk layanan transporasi online.

Di mana, 86 persen responden lebih Grab di Vietnam, sementara hanya 6 persen responden yang memilih Gojek.

Hasil studi yang sama juga menyebutkan, GrabFood merupakan layanan pesan antar makanan yang paling populer ketimbang layanan serupa lainnya.

68 persen responden memilih GrabFood, sementara hanya 1 persen responden yang memilih layanan pesan antar makanan milik Go-Viet.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya