Liputan6.com, Jakarta - Kalau kamu mengendarai mobil dari Jakarta ke Surabaya dan tidak tahu jalan, apa yang akan kamu lakukan? Mengikuti arahan GPS pastinya.
Sama seperti di Bumi, ternyata ilmuwan sudah memikirkan kalau mau pergi dari Oceanus Procellarum ke Sea of Tranquility di Bulan, mereka tentu butuh GPS. Dan itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dikembangkan.
Mengutip Tech Crunch, Sabtu (6/7/2019), bintang-bintang di angkasa sudah ditriangulasi dengan landmark sebelumnya sehingga memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk mendeteksi berbagai lokasi.
Advertisement
Baca Juga
Pembuatan GPS ini bisa dimulai dengan merakit satelit di orbit geosinkron yang memancarkan sinyal sebagai titik lokasi. Semakin banyak satelit, maka kian banyak titik lokasi sebagai database di GPS.
Tapi, tentu itu pekerjaan yang berat. Perbedaan jarak seperempat juta membuat pengaturan waktu dan sinyal harus benar-benar tepat.
Sudah Menggunakan Sebelumnya
NASA sempat menggunakan teknologi ini pada misi MMS (Magnetospheric Multiscale Mission) beberapa tahun lalu, meskipun tidak sepenuhnya.
"NASA telah bekerja mengembangkan teknologi high-altitude GPS selama bertahun-tahun. GPS di Bulan mungkin jadi inovasi berikutnya," ujar arsitek sistem MMS, Luke Winternitz di keterangan resmi NASA.
Para astronot tentu saja tidak bisa langsung membawa smartphone ke angkasa sana. Perangkat harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk menangkap dan menghitung sinyal dari satelit dalam kisaran jarak tertentu. Perbedaannya mungkin hanya sepersekian detik, namun mempengaruhi sistem penerimaan.
Teknologi ini rencananya bakal dibenamkan di perangkat NavCube dan mendapatkan beberapa improvisasi. Diharapkan, NavCube akan rampung akhir tahun ini dan bisa diterbangkan ke Bulan sesegera mungkin.
(Tik/Isk)
Advertisement